Kabar NasionalKabar DaerahKabar ParlemenKabar Karya KekaryaanKabar Sayap GolkarKagol TVKabar PilkadaOpiniKabar KaderKabar KabarKabar KabinetKabar UKMKabar DPPPojok Kagol Kabar Photo
KABAR KADER
Share :
RDP Bersama BPS, Puteri Komarudin Dorong BPS Tingkatkan Kinerja Pemutakhiran Data Statistik Dasar
  Nyoman Suardhika   01 September 2020
Credit Photo / DPR.RI

Kabargolkar.com - —Komisi XI DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama
Badan Pusat Statistik (BPS) guna membahas evaluasi Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2019, pada Kamis lalu (27/8). BPS memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan maupun predikat BB atas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di tahun 2019. Atas capaian tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Anetta Komarudin menilai agar BPS dapat terus meningkatkan kinerja dan kualitas dalam pemutakhiran data statistik dasar.

“BPS berperan penting dalam penyediaan dan pemutakhiran data statistik yang kredibel dan berkualitas untuk dijadikan sebagai basis dalam pengambilan kebijakan pembangunan. Sepanjang tahun 2019, saya melihat BPS telah melakukan berbagai kegiatan prioritas dalam pengembangan statistik. Mulai dari statistik kependudukan, kewilayahan, pariwisata, perdagangan elektronik, pertanian, dan perikanan. Terlebih saat ini, BPS juga tengah menggelar Sensus Penduduk 2020. Data statistik yang terkumpul ini tentu sangat dibutuhkan sebagai acuan perencanaan, perumusan, serta evaluasi kebijakan beberapa tahun ke depan,” ungkap puteri dalam keteraangan rilisnya yang kami terima, Selasa (1/9/2020).

Dalam rapat tersebut, Puteri juga menyoroti program pengembangan statistik kewilayahan, yakni pendataan pemutakhiran perkembangan data desa atau PODES Mini. Berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terhadap Sistem Pengendalian Intern atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2019, pengelolaan dana desa dinilai belum sepenuhnya sesuai ketentuan dan belum dilaksanakan secara maksimal. Salah satu penyebabnya yaitu pengalokasian dana desa yang belum berdasarkan sumber data Kementerian/Lembaga (K/L) yang berwenang.

“Misalnya, laporan ini menyebutkan bahwa terdapat perbedaan antara penghitungan data luas wilayah desa pada kertas kerja penghitungan alokasi Dana Desa tahun 2019 dengan data luas wilayah pada Podes BPS tahun 2014. Selain itu, hal serupa juga terjadi dalam penggunaan data Indikator Kesulitan Geografis (IKG) dalam penghitungan alokasi dana desa. Apabila data ini sudah diperbaharui, maka saya minta agar dapat dikomunikasikan serta diintegrasikan dengan seluruh K/L terkait agar pengalokasian dana desa ini menjadi tepat sasaran serta tepat guna,” tegasnya.

Lebih lanjut, Puteri juga mempertanyakan anggaran terkait kegiatan penyusunan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI). Pasalnya, awal bulan lalu, BPS telah menerbitkan angka IDI tahun 2019 yang mengalami peningkatan menjadi 74,92 dibandingkan tahun 2018 sebesar 72,39. Namun, dalam kesempatan tersebut BPS belum menyebutkan realisasi alokasi anggaran kegiatan yang dimaksud.

“Apakah kegiatan ini masih berlanjut untuk tahun 2020 dan tahun 2021? Mengingat masih terdapat beberapa capaian indikator dalam indeks yang masih rendah dan perlu diperbaiki pemerintah. Terlebih, pada pertemuan awal tahun lalu, survei IDI masuk dalam program prioritas tahun 2020, dan kami juga meminta BPS untuk memperbaiki metodologi pendataan atas indeks ini,” ungkap Wakil Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini

Kabar Golkar adalah media resmi Internal Partai Golkar. kami memberikan layanan media online, media monitoring dan kampanye digital politik untuk Partai Golkar dan seluruh kadernya.
About Us - Advertise - Policy - Pedoman Media Cyber - Contact Us - Kabar dari Kader
©2023 Kabar Golkar. All Rights Reserved.