Kabar NasionalKabar DaerahKabar ParlemenKabar Karya KekaryaanKabar Sayap GolkarKagol TVKabar PilkadaOpiniKabar KaderKabar KabarKabar KabinetKabar UKMKabar DPPPojok Kagol Kabar Photo
KABAR KADER
Share :
Jumlah Dokter Masih Minim, Legislator Golkar Ini Soroti Biaya Pendidikan Dokter yang Sangat Tinggi
  Nyoman Suardhika   17 November 2022
Gredit Photo / Tribunnews

Kabargolkar.com - Legislator Golkar asal Jawa Tengah Firman Soebagyo merasa sedih, melihat kurangnya dokter di Indonesia.

Padahal, pemerintah Indonesia saat ini tengah gencar membangun Fasilitas Kesehatan (Faskes), seperti Puskemas di berbagai daerah.

Namun sayang, anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar itu mengatakan, pembangunan Faskes tak diiringi dengan kecukupan dokter.

“Dokternya ada nggak? Karena tadi disampaikan begitu susahnya untuk menentukan seseorang mendapatkan izin praktek. ini Pekerjaan Rumah (PR) pertama,” ujar Firman dalam keterangan persnya, di Jakarta, Rabu (16/11/2022).

Wakil Ketua Baleg (Badan Legislasi) DPR ini mengungkapkan, bahwa sulitnya untuk menentukan seseorang mendapatkan izin praktik, dan harus segera dibenahi guna memenuhi ketersediaan dokter di Indonesia.

"Terlebih, masalah terkait kesehatan merupakan hal yang fundamental. Sebab menurutnya, masalah kesehatan inii telah diamanatkan dalam konstitusi Undang-Undang Dasar 1945," ucap Firman.

Selain itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menilai, minimnya jumlah dokter perlu ditinjau dari sisi hulu, yakni khususnya terkait biaya pendidikan dokter yang sangat tinggi.

Dirinya mengetahui bahwa salah satu perguruan tinggi di Jawa Tengah memasang tarif pendidikan kuliah kedokteran hingga miliaran rupiah.

“Sedangkan jumlah rakyat Indonesia 274 juta. Diperkirakan (dalam) rilis Bappenas, pada 2030 sudah mencapai 300 juta dan 2050 (penduduk) itu akan meledak lagi. Kalau sekarang kondisi 274 juta manusia pelayanan kesehatan kita masih seperti ini, bagaimana amanat konstitusi ini? Ini persoalan ini merupakan satu hal yang sangat serius," ungkap Firman.

Oleh karena itu, ia mengusulkan agar negara hadir membuat satu gagasan atau konsep pemikiran atau rencana-rencana, tentang pendidikan dokter ini dilakukan dengan pola ikatan dinas.

Dengan cara itu, menurutnya, masyarakat yang memang mampu dari Ttngkat kemampuan berpikir, Tetapi dia tidak mampu secara biaya, maka itu dibiayai oleh negara.

“Penugasannya itu adalah negara yang menugaskan, mereka tidak boleh. Karena sekarang ini kalau posisi sekolah dokter yang begini mahal itu, dokter-dokter (masyarakat pada) nyari dia. (Tapi) apa mau ditugaskan di daerah-daerah remote karena tidak bisa menggambarkan investasi,”  tutup Firman.

Kabar Golkar adalah media resmi Internal Partai Golkar. kami memberikan layanan media online, media monitoring dan kampanye digital politik untuk Partai Golkar dan seluruh kadernya.
About Us - Advertise - Policy - Pedoman Media Cyber - Contact Us - Kabar dari Kader
©2023 Kabar Golkar. All Rights Reserved.