Kabargolkar.com - Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, H.M. Misbakhun, menggelar sosialisasi 4 pilar MPR RI di Perumahan Sekar Asri, Kelurahan Sekargadung, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Kamis (30/3/2023) sore. Sosialisasi dihadiri 100 orang warga sekitar yang juga terdiri dari para remaja.
Misbakhun menyampaikan bahwa era digitalisasi saat ini menjadikan perkembangan zaman yang minim saringan informasi. Hal itu disebut Misbakhun menjadi ancaman serius bagi nilai-nilai kebangsaan dan fondasi keluarga.
"Sekarang bisa dilihat bahwa informasi tidak ada saringannya lagi seperti dulu. Anak-anak sejak kecil sudah berhadapan dengan teknologi informasi yang bebas. Ini jika tidak diawasi dan dikontrol akan menjadi ancaman bagi nilai-nilai kebangsaan yang sejak dulu tertanam di fondasi keluarga," ungkap Misbakhun.
Misbakhun melanjutkan, PR bagi orangtua saat ini adalah bagaimana tetap bisa memberikan ideologi kebangsaan pada generasi selanjutnya supaya nilai-nilai luhur dan budaya bangsa Indonesia tidak luntur.
"Kata petuah dulu adalah serang generasi mudanya, maka bangsanya akan lemah. Inilah yang menjadi PR berat bagi kita semua sekarang supaya generasi muda kita tidak hancur," ujar Misbakhun.
Selain dihadiri oleh anggota DPR RI acara sosialisasi 4 pilar MPR RI itu juga dihadiri Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo.
Mas Adi, sapaan akrabnya, mengatakan saat ini semua pihak dihadapkan dengan situasi sulit dalam mendidik anak di tengah era digital. Mas Adi menilai peran sosialisasi UUD 45, Ideologi Pancasila, sangat penting saat ini. Apalagi dengan kasus kenakalan remaja yang begitu luar biasa saat ini.
"Situasi sekarang ada penurunan karakter dan moral bangsa kita. Anak-anak remaja terjerat kasus-kasus hukum yang ini menunjukkan ada degradasi moral. Sosialisasi 4 pilar ini harus selalu disebarkan supaya bisa menyentuh anak-anak kita," kata Mas Adi.
Acara sosialisasi 4 pilar tersebut dihadiri 100 orang warga sekitar yang juga terdiri dari para remaja. Dilibatkannya para remaja tersebut supaya nilai-nilai moral dan kebangsaan yang disampaikan menjadi benteng bagi perjalanan mereka selanjutnya menjadi generasi Indonesia.