JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Golkar Judistira Hermawan memberikan masukan terkait penanganan juru parkir atau jukir liar di minimarket.
Menurut Judistira, perlu adanya pembinaan bagi para jukir liar yang ada di Jakarta.
Selain itu, perlu adanya penegasan agar jukir tidak melakukan pemaksaan yang menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Perlu dilakukan pembinaan, kamu silakan kerja jukir tapi kalau memaksa, bikin resah apalagi mengancam, ada pidananya lho, kan begitu," kata Judistira kepada wartawan.
Menurutnya, perlu juga adanya pendataan jukir liar yang ada saat ini yang diketahui oleh lingkungan sekitar.
"Hal ini diperlukan sebagai upaya saling kontrol di tengah masyarakat," kata dia.
Saat ini, perlu juga terdata dengan baik siapa-siapa jukir di titik mana dan diketahui lingkungan sekitar RT/RW sehingga jadi saling kontrol.
"Juga sosialisasi kepada masyarakat bahwa jukir liar ini sifatnya tidak ada paksaan, seikhlasnya dari masyarakat kepada mereka," katanya.
"Media tolong bantu informasi ini, ada yang nakal ancam-ancam laporkan ke Satpol PP atau Kepolisian," ujarnya.
Dia mengaku sempat bicara dengan Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo terkait masalah jukir liar.
Menurut dia, tak dapat dipungkiri bahwa jukir liar dilakukan oleh warga yang juga membutuhkan pekerjaan.
"Saya sampaikan bahwa jukir ini kan masyarakat kecil yang butuh kerja, membiayai keluarganya, dan terus terang di Jakarta ini kerja jukir juga membantu," kata Judistira.
Lebih lanjut dia mengatakan, langkah yang dilakukan Dishub Jakarta terhadap jukir liar telah tepat.
"Ya saya kira langkah Dishub DKJ ya sudah tepat," kata Judistira.
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menertibkan juru parkir (jukir) liar di kawasan Pasar Senen dan Kemayoran. (akurat)