Kabargolkar.com - Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar Riau, berencana akan menggelar Rumpi Politik (Rumpol) sesi III, kali ini tema yang diangkat adalah 'Partai Politik, Milenial dan Budaya Populer'.
Kepala Bapilu Golkar Riau, Zulfan Heri, mengatakan, pihaknya sengaja mengambil tema ini karena sejak perkembangan teknologi yang semakin cepat, ada dampak tersendiri terhadap budaya politik. Sehingga dengan gelombang perubahan yang luar biasa ini, semua pelaku politik harus melakukan rekonstruksi terhadap strategi pemenangan, tak terkecuali Partai Golkar.
"Yang dulu kampanye masih secara konvensional, sekarang harus bergeser ke kampanye digital. Salah satunya, media sosial, sekarang kampanye kan banyak di internet," ujar Mantan Anggota DPRD Riau ini, Rabu (26/1/2022).
Perubahan budaya ini, sambung Zulfan, juga dipengaruhi oleh peningkatan pemilih milenial secara kuantitas. Sehingga, pelaku politik wajib mengikuti perkembangan zaman ini.
Setuju tidak setuju, strategi pemenangan harus dibongkar untuk masuk ke wilayah itu. Pop culture atau budaya populer itu salah satunya media sosial, seperti tiktok dan facebook," tambahnya.
Selain kalangan milenial, media sosial ini juga banyak diisi oleh kalangan emak-emak. Dan berkampanye di media sosial jika dihitung-hitung lebih irit ketimbang kampanye konvensional. "Sekarang orang sudah punya media sendiri, jadi kontennya bisa diisi sendiri, artinya sudah lebih personal, dia murah meriah, nah ini yang akan kita bincangkan nanti," katanya.
Rumpol sesi III yang merupakan perwujudan kerjasama antara Bapilu Golkar Riau dengan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Riau ini nantinya akan digelar di Garden Coffee N Resto, Jalan Pinang, Sabtu (29/1/2022) pukul 13.30 WIB sampai pukul 18.00 WIB.
Narasumber yang hadir diantaranya, akademisi dari Politeknik Caltex Riau (PCR), Dr Dadang Syarif, lalu Anggota DPRD Riau, Yanti Komalasari, kemudian komedian asal Pekanbaru, Faqih Octamaulana dan motivator sekaligus psikolog, Chairul Anwar. "Untuk audiens, kita mengundang organisasi sayap, organisasi didirikan dan mendirikan, paguyuban mahasiswa, BEM. Artinya tidak hanya internal Golkar saja, tapi kita buka untuk umum," tutupnya.(goriau.com)