Kabargolkar.com - Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Dr H Karlie Hanafi Kalianda, SH, MH menyatakan masyarakat merindukan ajaran tentang nilai-nilai luhur, pandangan hidup, filosofis bangsa dan yang lainnya dari Pancasila kembali diajarkan.
Karlie Hanafi melanjutkan menjawab kerinduan masyarakat tersebut, maka upaya-upaya pengenalan kembali dan pembinaan nilai-nilai Pancasila sebagai pilar negara Indonesia harus dilaksanakan dengan melibatkan pihak pemerintah, swasta dan akademisi.
Demikian disampaikan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Kalsel ini saat menggelar Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-nilai Ideologi Pancasila di SMA Negeri 1 Bakumpai, Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala (Batola) akhir pekan.
Karlie Hanafi mengungkapkan memudarnya penerapan dan pemahaman Pancasila bangsa Indonesia masa kini antara lain terlihat dari berbagai konflik berbasis intoleransi agama atau budaya yang semakin kerap bermunculan di daerah seluruh Indonesia, kurangnya rasa persatuaan dan kesatuan, mementingkan diri sendiri atau kelompok dan lain-lain.
“Sedangkan upaya-upaya pengenalan dan pembinaan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, wujudnya adalah dengan menggelar kegiatan sosialisasi seperti yang kita laksanakan hari ini,” ujarnya di hadapan tidak kurang dari 125 orang peserta sosialisasi dan juga dihadiri para guru, staf, siswa dan tokoh masyarakat.
Karlie Hanafi juga menyinggung tentang gerakan-gerakan radikal-ekstrem-terorisme yang bisa terjadi di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor yaitu mentalitas yang tidak stabil sehingga ingin mencari hal baru, ketimpangan ekonomi yang kian hari kian melebar, persoalan budaya yang dianggap harus dirombak secara radikal serta wawasan keilmuan keagamaan yang kurang.
“Hanya dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman atau pandangan hidup bisa menangkal, gerakan-gerakan radikal-ekstrem-terorisme,” jelas Karlie.
“Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam sila-sila dari Pancasila harus dipahami dan diamalkan oleh setiap warga negara Indonesia, sehingga memiliki dasar yang kuat dan bisa menentukan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam melawan paham radikalisme maupun terorisme,” tambahnya.