Kabargolkar.com - Sorotan muncul dari sejumlah kader Golkar Provinsi Jambi setelah beredarnya
nama-nama yang digadang akan diusung Golkar sebagai Calon Kepala Daerah (Cakada) di Pilkada 2024 mendatang di Provinsi Jambi, baik pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota.
Nama-nama itu beredar dalam surat dari DPP Golkar bernomor Sund-308/Golkar/XI/2023 tanggal 16 November 2023, ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung dan Sekjen DPP Golkar, Lodewijk F Paulus.
Namun beberapa kader Golkar menilai jika pengusulan itu seperti tergesa-gesa. Sebab, belum ada tahapan penjaringan yang dilakukan di tiap daerah.
Menanggapi sorotan soal nama calon kepala daerah yang beredar itu, Ketua DPD I Golkar Provinsi Jambi, Cek Endra memberikan penjelasan.
Dia menerangkan, bahwa yang beredar itu merupakan surat undangan dari DPP Partai Golkar untuk internal Golkar karena DPP melihat ada beberapa kader internal yang berpotensi ikut kontestasi Pilkada.
‘’Sebagai Kader, karena itu undangan DPP, kami hadir dengan para kader Golkar lain dari seluruh Indonesia,’’ ujar Cek Endra dalam keterangannya seperti yang kami lansir dari laman Jambiberita.id, Minggu (19/11/2023).
Dia menegaskan bahwa dirinya juga tahu aturan yang ada di Partai Golkar.
‘’Belum ada tahapan pendaftran para Cakada, ini sifatnya briefing para kader potensial untk lebih fokus pada Pemenangan Golkar di Pilcaleg 2024, makanya hampir semua Ketua DPD Provinsi, kabupaten dan kota diundang oleh DPP,’’ ungkapnya.
Jika tahapan Pilkada sudah dimulai, CE menegaskan tentu Golkar akan membuka pendaftaran secara resmi dan menjalankan mekanisme yang ada.
‘’Nanti pada saatnya, kalau sudah masuk tahapan Pilkada, pasti Golkar akan buka pendaftaran secara resmi dan umum, melalui mekanisme dan aturan yang ada di Golkar,’’ pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Bidang Penggalangan Strategis DPD I Golkar Provinsi Jambi, A Rahman menilai jika pengusulan itu abal-abal.
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris DPD I Golkar Provinsi Jambi ini menyebut, dalam menentukan nama yang akan diusung harusnya ada tahapan yang dilalui.
"Ada aturan dan mekanisme. Biasanya dibentuk tim penjaringan. Dibuka pendaftaran dulu. Kemudian ada penugasan. Lalu kita lihat surveinya. Nanti DPD yang memutuskan baru diusulkan ke DPP," kata pria yang akrab disapa Cemen ini.
Jadi, kata dia, untuk menentukan siapa yang akan diusung dalam Pilkada itu tidak sembarangan.
"Di lihat track record, bagaimana kemungkinan menang. Itu digodok di tim penjaringan. Hasil usulan dari tim penjaringan diplenokan di DPD untuk diusulkan ke DPP," sebutnya.
Dia melihat pengusulan nama-nama calon yang akan diusung Golkar dalam Pilkada ini hanya berdasarkan keinginan Ketua DPD I Golkar Provinsi Jambi, Cek Endra saja.
"Melihat usulan ini, suka-suka hatinya saja atau abal-abal, seenaknya perutnya saja," ungkapnya.
Jadi banyak sekali tahapan yang harus dilewati sebelum sampai ke DPP. "Tidak ujug-ujug seperti ini. Tiba-tiba ada. Darimana tolak ukurnya, tingkat ketepilihan nama yang diusulkan itu apa," katanya.
Dia juga mengkritisi kepemimpinan Cek Endra di DPD I Golkar Provinsi Jambi. Menurut dia, memimpin sebuah partai ada aturannnya.
"Jadi memimpin partai itu jangan Ugal-ugalan seperti bawa metromini