Partai Golkar menegaskan bahwa pendidikan politik tetap menjadi prioritas utama. Penegasan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar dan Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute, Ace Hasan Syadzily, saat membuka acara Executive Education Program for Young Political Leaders (YPL) ke-16 di Kantor DPP Partai Golkar pada Senin, 26 Agustus 2024.
Ace Hasan Syadzily mengungkapkan bahwa program pendidikan YPL yang berlangsung selama satu pekan ini akan memfokuskan materi pada ekonomi, politik, dan kepemimpinan.
Dia menekankan pentingnya pendidikan politik untuk membangun generasi pemimpin yang siap menghadapi tantangan masa depan serta memastikan pengambilan kebijakan yang berbasis data yang kuat.
Golkar Institute, di bawah kepemimpinan Ace, secara rutin menyelenggarakan berbagai program pendidikan politik guna memperkuat kultur akademik partai.
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, dalam pidato penutupan Musyawarah Nasional (Munas XI) juga mengamanatkan supaya Golkar Institute memperluas jangkauan pendidikan politik hingga ke daerah-daerah dan kebijakan yang diambil harus dilandasi pada data yang kuat.
Ace menambahkan bahwa pendidikan politik adalah pondasi penting untuk menciptakan pemimpin yang mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
Dalam acara tersebut, Golkar Institute juga menggelar Dialog Publik dengan tema "Pembangunan Sumber Daya Manusia untuk Indonesia Emas 2045."
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, yang menjadi salah satu pembicara, menekankan pentingnya memanfaatkan bonus demografi agar Indonesia tidak terjebak dalam status negara berpendapatan menengah. "Kalau mau maju, kita harus sehat," tegas Budi.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, turut membahas empat faktor yang mempengaruhi kecerdasan seseorang, yaitu penyakit menular, kebiasaan makan, aktivitas intelektual, dan genetika.
Dia menandaskan peran negara dalam menangani faktor utama seperti pencegahan penyakit menular dan perbaikan pola makan.
Wakil Ketua Komisi Pendidikan DPR RI, Hetifah Sjaifudian, juga menyoroti adanya kesenjangan dalam fasilitas pendidikan dan kesehatan, khususnya di daerah.
"Di dapil saya, perbedaan fasilitas antara Balikpapan dan Mahakam Ulu masih sangat mencolok," ujarnya.
Melalui rangkaian program pendidikan politik ini, Golkar berupaya membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi berbagai tantangan global di masa depan.
"Pendidikan politik bukan hanya tentang membangun pemimpin hari ini, tapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi pemimpin yang memiliki wawasan global, agar mampu menghadapi tantangan internasional ataupun nasional dan dapat menggapai Indonesia Emas 2045," pungkas Ace.
Acara ini menunjukkan bahwa meskipun Partai Golkar baru saja melalui dinamika Munas, komitmen untuk menjalankan pendidikan politik tetap menjadi prioritas demi masa depan Indonesia yang lebih cerah.