Kabargolkar.com - Kontestasi politik sebentar lagi akan di gelar serentak Tahun 2024 mendatang. Mulai dari pemilihan Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD tingkat kabupaten/kota serta Pilkada di beberapa daerah. Hal ini tentu membutuhkan kerja
sama kolektif dan partisipasi dari semua golongan guna untuk menyukseskan hajatan demokrasi tersebut.
Terkait hal itu, menjelang kontestasi politik kali ini, Partai Golkar sudah mempersiapkan dan menjagokan beberapa deretan kader-kader potensial yang akan menghiasi panggung politik dan akan bertarung merebut kursi DPR RI nanti.
khususnya pada pileg DPR RI dapil maluku kali ini ada beberapa figur-figur baru dan juga figur-figur lama yang memiliki kapasitas, pengalaman juga kontribusi besar bagi daerah pemilihan. Salah satunya Publik Figur Hamzah Sangadji (HS) .
Hady Hemas Sangadji yang saat ini menjadi kader muda Golkar dan Pengurus
Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG) menilai, Pak Hamzah adalah salah satu aset maluku yang cukup memiliki pengalaman, sepak terjang dan jaringan nasional layak kembali duduk di kursi parlemen senayan.
Ir. Hamzah Sangadji merupakan Politisi senior Partai Golkar pernah terpilih menjadi Anggota DPR RI masa bakti 2009-2014 Dapil Maluku.
Pak Hamzah saat ini dipercayakan Oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar menjadi Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Maluku-Maluku Utara sudah sejatinya mengembalikan Kursi DPR RI Representasi Wilayah Maluku sebab konsistensi dan basis di dapil sangat mumpuni dan mendukung . Tegas Hady Sangadji.
Hady menegaskan bahwa pada momentum politik Tahun 2019 lalu, Partai Golkar Dapil Maluku tidak menyambet Kursi DPR RI di senayan padahal di wilayah maluku sendiri Golkar memiliki basis yang kuat dan reel. Kendati demikian, hal ini tidak mengurangi optimisme dan semangat kami selaku kader untuk mempersembahkan dan mengembalikan kursi DPR RI pada 2024 nanti.
Sudah saatnya Maluku memiliki kursi DPR RI dari Partai Golkar. guna untuk mewujudkan kesejahteraan, dan memperjuangkan aspirasi rakyat maluku di tingkat pusat. "Pungkas Hady Sangadji".