kabargolkar.com, JAKARTA - sekitar 1000 kader Satkar (Satuan Karya) Ulama Indonesia yang
berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Provinsi Riau telah memadati Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta. Kehadiran mereka yang semua berseragam kuning berpadu hijau itu untuk mengikuti ‘HUT 52 dan Pelantikan Dewan Pimpinan Pusat Satkar Ulama Indonesia Masa Bakti 2021-2026.
Sebagai sayap Golkar yang strategis membuat acara resmi yang digelar mulai pukul 19.00 WIB di Aula Kantor DPP Golkar itu dihadiri oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus, anggota MPR/DPR Fraksi Golkar Mujib Rohmat, serta petinggi dan elit partai berlambang pohong beringin lainnya.
Dalam acara yang bertema, ‘Berikhtiar Memenangkan Partai Golkar Pemilu 2024’, Ketua Umum Satkar Ulama terpilih Ir. H. M Idris Laena MH., dalam sambutan mengatakan dirinya bersyukur anggota Satkar Ulama yang datang dari berbagai kota dan daerah di Indonesia bisa berkumpul dalam rangka HUT 52 dan Pelantikan Dewan Pimpinan Pusat Satkar Ulama Indonesia Masa Bakti 2021-2026. Dikatakan Muktamar VI Satkar Ulama telah digelar pada 7 Desember 2021. “Bertepatan dengan HUT 52 Satkar Ulama pada bulan Maret ini maka sekaligus kita gelar pelantikan pengurus yang baru”, ujar pria asal Riau itu.
Dikatakan, organisasi ini didirikan oleh Presiden Soeharto pada 13 Maret 1970. Dengan usia yang sudah 52 tahun, Idris menganggap Satkar Ulama bukan muda lagi. Dari perjalanan yang sudah ada itulah pria yang juga menjadi Ketua Fraksi Golkar di MPR itu berharap agar Satkar Ulama menjadi pilar partai dalam urusan untuk membina ummat serta mendekatkan atau mempererat hubungan ulama dan umara.
Organisasi yang sekarang dipimpinnya itu akan terus berkarya untuk Indonesia dan berkhimat untuk ummat. Bersatunya ulama dan umara merupakan tujuan organisasi ini didirikan pada awal Orde Baru.
“Bila ada beda pendapat di antara mereka, diharapkan permasalahan yang ada dikembalikan kepada Al Quran dan Hadits”, tuturnya. “Kita ingin hubungan antar ulama dan umara selalu harmonis”, tambahnya.
Diakui perjalanan panjang telah mewarnai organisasi ini. Untuk ke depan, menurut Idris, atas petunjuk Ketua Umum Golkar, Satkar Ulama bertekad untuk mengembangkan jati dirinya. Ada 3 program prioritas yang akan dikaryakan untuk mencapai tujuan itu.
Disebutkan 3 hal itu adalah, ‘pertama’, melakukan reposisi organisasi. Satkar Ulama dikatakan ingin kembali ke ummat. Untuk itu organisasi ini akan melakukan kerja sama dengan pengurus dan jamaah masjid, musholla, dan kelompok-kelompok ummat Islam lainnya. ‘Kedua’, revitalisasi dan reaktualisasi organisasi. Idris menganggap organisasi ini tidak hanya mengurus masalah pembinaan ummat dalam keagamaan namun juga menginginkan agar ummat Islam memahami paham kebangsaan. Untuk itu Satkar Ulama gencar melakukan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, kepada anggotanya di berbagai tempat. “Sebelum acara ini kita melakukan sosialisasi”, ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, Satkar Ulama juga akan melakukan pemberdayaan ummat lewat berbagai pelatihan kewirausahaan. Ini dilakukan agar ummat Islam mampu berpartisipasi dalam pembangunan bangsa terutama dalam masalah perekonomian