kabargolkar.com - Buku
terbaru Eka Sastra yang berjudul Reformasi Pasar akan segera diluncurkan dalam waktu dekat ini. Buku ini akan diterbitkan LP3ES serta akan diberikan kata pengantar oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Buku yang berisikan pemikiran Eka mengenai perlunya reformasi pasar itu akan capaian penting yang merekam pemikiran, serta harapan Eka untuk Indonesia yang lebih baik. Eka menuturkan, buku ini lahir di tengah banyak kecemasan. “Seperti kata pepatah “lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan”, lebih baik melakukan kerja-kerja kecil untuk mengubah situasi yang ada ketimbang mengutuk terus menerus,” katanya. Ia juga menuturkan, sebatang lilin tidak akan mampu menerangi kegelapan yang begitu pekat, tapi setidaknya ia akan mampu memberikan pembeda antara yang gelap dan terang. Ia berharap semoga semakin banyak lilin yang dinyalakan oleh anak negeri yang peduli untuk membangun bangsanya dan meningkatkan kesejahteraan warganya. Beberapa orang telah mendapatkan bocoran tentang buku ini. Isinya tak jauh-jauh dari apa yang selama ini menjadi concern Eka yakni soal bisnis dan penguasaan pasar. Buku ini membahas kegelisahan saat mengamati bagaimana pasar hanya didominasi  pemain tertentu. Jika dibenahi, maka pasar akan menjadi ruang yang membantu kesejahteraan banyak pihak, bukan hanya milik kelompok tertentu saja. Eka menawarkan reformasi untuk tiga hal. Pertama, reformasi dari sisi kebijakan yang mendistorsi pasar. Kedua, reformasi struktur industri –yang sebagian besar oligopoli– agar lebih kompetitif. Ketiga, reformasi perilaku pelaku usaha agar dapat menerapkan prinsip persaingan usaha dalam perilaku bisnisnya. “Saya berharap buku ini bisa menjadi alarm yang membangkitkan kesadaran bersama bahwa ada sesuatu yang salah di negeri ini sehingga harus dibenahi sesegera mungkin demi rakyat Indonesia yang lebih sejahtera,” katanya. Eka meyakini, jika reformasi dilakukan, maka persaingan usaha akan lebih sehat di Indonesia. Persaingan itu akan memunculkan banyak pelaku usaha baru yang akan menjadi kekuatan bangsa di masa depan. Pembenahan di banyak lini usaha akan dilakukan, sehingga pasar menjadi rumah yang nyaman bagi banyak orang. Kekuatan Buku Buku ini menjadi buku ketiga yang merangkum jejak pemikiran Eka Sastra. Buku sebelumnya adalah Agar Negara Kaya Raya, yang berisikan bagaimana peta jalan agar banyak pengusaha baru bermunculan. Buku satunya lagi adalah Kesenjangan Ekonomi yang berisikan ketimpangan dalam pembangunan Indonesia sehingga kesenjangan melebar. Buku-buku ini terasa menyegarkan sebab ditulis oleh Eka dalam perspektif sebagai pengusaha dan juga politisi yang mengambil kebijakan. Makanya, di banyak sisi buku bisa ditemukan berbagai masukan konstruktif yang harus dipikirkan oleh pemerintah untuk membuat iklim ekonomi yang lebih kondusif. Sebagai pengusaha dan politisi, Eka meyakini bahwa dialektika gagasan amatlah penting dari sekadar berwacana di ruang-ruang sidang. Sebab buku merangkum pemikiran, merekam samudera ide-ide, serta bisa menjadi sesuatu yang abadi dan kelak akan dibaca generasi-generasi mendatang. Dengan menulis buku, Eka bisa mengabadikan pemikiran, serta menjangkau khalayak yang lebih luas. Indonesia membutuhkan banyak ide-ide yang seharusnya bisa diakumulasi dan diformulasikan menjadi kebijakan publik yang memihak orang banyak