[caption id="attachment_11655" align="aligncenter" width="1173"]
Foto: suaramerdeka.com/Setiady Dwi[/caption]
kabargolkar.com - Amankan raihan suara di Jabar baik di Pileg maupun Pilpres, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto meminta kader di wilayah lumbung suara itu mampu membuat perbedaan.
Secara khusus, dia meminta Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Dedi Mulyadi berkonsentrasi akan tugasnya menggarap pemenangan tersebut. Dedi, katanya, jangan hanya berjaya di Purwakarta saja yang pernah dipimpinnya selama dua periode.
Langkah itu merujuk pada tantangan yang dihadapi pada Pemilu mendatang yang sangat rumit mengingat Pileg maupun Pilpres digelar sekaligus.
"Diferensiasinya susah, ini Pemilu paling kompleks, karena itu, kuncinya Jabar harus menang," tandasnya di sela-sela peresmian Bappilu Golkar Jabar Jalan Maskumambang Bandung, Selasa (18/9).
Khusus Jabar, partai beringin menargetkan peningkatan raihan kursi DPR RI dari 15 kursi menjadi paling sedikitnya 22 kursi.
Total mereka menginginkan 110 kursi yang bisa diamankan ke Senayan dari raihan saat ini yang hanya 91 kursi. "Survei boleh ragukan kami di Jabar, tapi target ini bukan muluk-muluk," katanya.
Terlebih mereka mengaku sudah mempunyai strategi tepat untuk mendulang simpati warga. Di antaranya pendekatan program sembako murah, lapangan kerja, hingga UMK. "Kader Golkar bisa bikin pasar murah," katanya.
Dedi Mulyadi mengaku siap menjalankan perintah Airlangga Hartarto. Tantangannya tak mudah mengingat pemilih Jabar sangat dipengaruhi kondisi politik terkini sebelum mencoblos.
"Basic teritorialnya tak mempunyai kultur ideologis, tersebar dalam segmen-segmen, yakni kultur urban, kesantrian, hingga sifatnya terbuka," tandasnya.
Mantan Bupati Purwakarta itu pun mengeluhkan gaung Pileg yang tertutup ingar bingar Pilpres. Dia pun berharap masyarakat tak sampai apatis dalam mencoblos wakilnya di parlemen dibanding presidennya
"Pileg nyaris tak diperbincangkan, baik sosmed maupun pemberitaan, yang ada ngomongin Capres, sukanya itu, karenanya kita perlu mewaspadai jangan sampai masyarakat cuma memilih presiden di bilik suara," katanya.
sumber berita