[caption id="attachment_12853" align="aligncenter" width="717"] ilustrasi (industrycoid)[/caption] kabargolkar.com -�Terkait rendahnya jumlah tenaga konstruksi bersertifikat di Indonesia, yaitu sekitar 500 ribuan tenaga bersertifikat dari jumlah tenaga konstruksi yang mencapai 8,1 juta tenaga, Ketua DPR Bambang Soesatyo pada Kamis (4/10/2018) mendorong agar sertifikasi tenaga konstruksi disosialisasikan untuk mendorong peningkatan produktivitas dan profesionalitas. "Mendorong Komisi V DPR meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) bersama Badan Usaha jasa Konstruksi (BUJK) dan Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) untuk melakukan sosialisasi pentingnya sertifikasi tenaga konstruksi, guna meningkatkan kemampuan, produktivitas serta profesionalitas dari tenaga kerja konstruksi Indonesia," demikian keterangan tertulis dari Bamsoet. Politisi Partai Golkar ini juga mengatakan, melalui Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Komisi V DPR untuk memberikan dukungan pada KemenPUPR agar mampu memperbanyak penyelenggaraan sertifikasi tenaga kerja konstruksi, guna meningkatkan kompetensi pekerja konstruksi dan daya saing infrastruktur Indonesia, sesuai dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. Lebih lanjut, Bamsoet juga mendorong Komisi V meminta KemenPUPR menggandeng BUJK dan GAPENSI untuk turut memberikan dukungan kemudahan dan pembiayaan sertifikasi pekerja konstruksi yang bekerja di bawah BUJK tersebut. (tim liputan)