Kabargolkar.com – Jika tidak terjun ke dunia politik, mungkin kader dari Partai Golkar ini akan sukses bergelut di dunia bisnis dan lawyer. Masih muda, berparas tampan, cerdas, dan berani. Nama lengkap sosok ini adalah Abraham Sridjaja.
Memiliki kemapanan menjadi seorang advokat dan pengusaha tidak membuatnya berhenti untuk mengeksplorasi diri. Tepat di tahun 2018 Abraham Sridjaja masuk kedalam 10 pemuda terbaik menurut Junior Chamber International. Setelah menjadi Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Angkatan Muda Pembangunan Indonesia (AMPI) yang merupakan sayap dari Partai Golkar membuat Abraham berani untuk terjun menjadi calon anggota DPR RI dari Partai Golkar. Namun, perjalanan karir Abraham di dunia perpolitikan dihiasi dengan berbagai kejutan di luar rencana.
Sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia politik Abraham Sridjaja termasuk orang yang apatisme terhadap dunia perpolitikan di negeri ini. Namun, apatisme terhadap dunia politik yang dimilki Abraham runtuh kala ia bertemu dengan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Celetukan yang dilontarkan Ahok kepadanya kini malah menjadi pedoman yang ia pegang di dunia politik.
“Pak Ahok bilang kepada saya, kalau semua anak muda berpikiran seperti kamu, Indonesia ini akan selesai. Karena semua anak muda berpikir bahwa politik itu kotor, akhirnya yang masuk politik benar-benar orang yang kotor,” kenang Abraham.
Berbekal kesadaran yang diberikan Ahok kepadanya, membuatnya yakin untuk terjun ke dunia politik dengan sepenuh hati. Meskipun terjun ke dunia politik Abraham Sridjaja tetap menjalankan bisnis yang ia miliki salah satunya PT. Kendaraaan Listrik Indonesia (mendirikan assembly factory untuk bus listrik Indonesia dan untuk kemajuan transportasi Indonesia khususnya TransJakarta).
Namun pengorbanan yang ia lakukan dirasa impas dengan manfaat yang didapat selama berproses di dunia politik. Meski tak mendapat keuntungan secara materil, Abraham mengaku tetap puas atas manfaat yang ia dapatkan.
“Saya di politik tidak pernah mendapatkan uang sama sekali. Sepeserpun tidak, yang ada malah saya yang keluar banyak uang. Tapi manfaat yang saya dapat secara sosial adalah setelah di politik saya bertemu dengan banyak orang dari berbagai macam karakter yang modelnya aneh-aneh,” terangnya.
Abraham Sridjaja menjadi salah satu contoh perwakilan milennialis di kancah perpolitikan, ia menganggap bahwa kesadaran milenial terhadap politik merupakan pekerjaan rumah bersama yang harus diemban tak hanya pemerintah namun juga masyarakat.
Ia memberi contoh salah satu peran yang dapat dilakukan masyarakat adalah untuk berhenti meminta jaminan yang akan diberikan saat calon pemilih terpilih. Abraham mengatakan bahwa hal ini malah akan menyebabkan silkus balik modal yang mengakibatkan potensi korupsi yang semakin besar.
"Dengan kampanye yang sehat, tanpa unsur-unsur yang tidak baik, akan membawa pula orang-orang baik di dunia politik, sehingga ini mampu merubah, meskipun tidak secara langsung alias butuh proses, wajah dari pemerintahan kita. Makanya slogan saya kan, #MudaBeraniBerubah," tutup.