Dikaitkan Dengan PKC, Golkar: Kenapa Kivlan Zen Tidak Sebut Partai Lain Yang Juga Pernah Berhubungan
[caption id="attachment_13439" align="aligncenter" width="800"]
Kivlan Zen dalam lawatannya ke Solo dalam kampanye anti PKI beberapa waktu lalu. (Photo/Panjimas)[/caption]
Kabargolkar.com, Jakarta - Ketua DPP Golkar Tubagus Ace Hasan Syadzily menyesalkan pernyataan mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen (Purn) Kivlan Zen yang hanya menuding Golkar, PDIP, dan NasDem menjalin kerjasama dengan China soal paham Komunis.
Menurutnya, tiga partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yakni PKS, Gerindra, dan Demokrat juga pernah bekerjasama dengan Partai Komunis Cina (PKC)
."Kenapa Kivlan Zein tidak menyebut partai lainnya yang juga pernah bekerja sama dengan Partai Komunis China, seperti PKS, Gerindra, Demokrat," ujar , Minggu (14/10).
Ace mengaku tidak memahami motif di balik Kivlan mengaikan partainya dengan China dan PKC. Padahal, ia menyebut saat ini China telah mengadopsi ekonomi pasar karena perang dagang dengan Amerika Serikat.
"Saya tidak tahu apa maksudnya Kivlan Zein mengkaitkan pernah kerjasama dengan PKC," ujarnya.
Terkait penyataan Kivlan yang mendiskreditkan China, Ace mengaitkan hal itu dengan pernyataan calon presiden Prabowo Subianto. Ia berkata pernyataan Kivlan tidak sejalan dengan Prabowo yang menilai China penting bagi Indonesia.
"Prabowo saja meminta supaya Indonesia meningkatkan kerjasama dengan China," ujar Ace.
Sebelumnya, Mayjen (Purn) Kivlan Zen menyebut tiga partai pengusung petahana Joko Widodo menjalin kerja sama dengan China soal paham komunisme. Kivlan menuding ada kerja sama kaderisasi paham komunisme yang dijalin PDIP, NasDem, Golkar dengan Partai Komunis China.
"PDIP tanda tangan bersama untuk pengaderan, sekarang NasDem juga ikut dengan Partai Komunis China untuk melakukan pengaderan," kata Kivlan dalam diskusi 'Membedah Agenda Politik Komunisme dan Khilafah di Pilpres 2019' di Jakarta, Sabtu (13/10).
"Golkar juga ikut setelah yang [Setya Novanto] masuk penjara ini. Sama-sama tanda tangan pengaderan dari China. Masa negara Pancasila kerja sama dengan negara komunis?" lanjut Kivlan.
Selain itu, Kivlan juga menuduh Jokowi mendapat suntikan dukungan dalam Pilpres 2019 dari golongan yang ia sebut Partai Komunis Indonesia (PKI). Tanpa menunjukkan bukti konkret, ia menceritakan bahwa golongan yang ia sebut PKI telah menyambangi Jokowi saat masa kampanye lima tahun lalu.
Ia juga berkata golongan yang disebut PKI itu menyiapkan dukungan lima belas juta suara untuk Jokowi. Kivlan berujar dukungan itu diberikan dengan syarat Jokowi mewakili negara untuk meminta maaf kepada PKI.
Sejauh ini PKS, Gerindra dan Demokrat belum memberikan tanggapan terkait pernyataan Ace soal kerja sama dengan Partai Komunis China ini. [
cnn]