Kabargolkar.com - Golkar dan PKB akan kembali menggelar pertemuan siang ini. Pertemuan lanjutan antara Golkar dan PKB ini akan dilakukan oleh 'Tim Kecil' dari masing-masing partai.
"Ya nanti siang ada pertemuan lanjutan antara Tim Kecil dari Partai Golkar dan dari PKB," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Rabu (10/5/2023).
Ace mengatakan pertemuan dua partai ini diwakili oleh Kepala Bappilu Presiden perwakilan Golkar, Nusron Wahid, dan Kepala Bappilu Presiden perwakilan PKB, Faisol Riza.
"Dari Partai Golkar dipimpin Pak Nusron Wahid dan dari PKB yaitu Pak Faisol Riza," ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Wasekjen PKB Syaiful Huda. Huda mengatakan pertemuan ini diwakili oleh tim kecil dari PKB dan Golkar.
"Tepatnya pertemuan tim PKB dan tim Golkar," kata Huda kepada wartawan, Rabu (10/5/2023).
Golkar-PKB Siap Jadi Inti Koalisi Besar
Untuk diketahui, Golkar dan PKB berinisiasi menjadi partai inti di koalisi besar gabungan dari Koalisi Indonesia Besar (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Hal ini diumumkan langsung oleh Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin usai keduanya menggelar pertemuan tertutup di Resto Plataran Senayan beberapa waktu lalu.
Airlangga bertekad partainya dan PKB akan menjadi motor penggerak bagi koalisi tersebut.
"Kedua tim ini akan duduk meneruskan langkah-langkah teknis. Nah kami merasa tadi malam bertemu Bapak Presiden dan 6 partai lain terkait dengan visi pembangunan ke depan diingatkan Bapak Presiden bahwa 13 tahun ke depan adalah masa persimpangan jalan antara Indonesia jadi negara maju atau berada dalam jebakan negara berpendapatan menengah," kata Airlangga dalam konferensi pers usai pertemuan dengan Cak Imin, Rabu (3/5).
"Oleh karena itu, ini direspons dengan pertemuan PKB dan Golkar bahwa kita siap untuk menjadi inti daripada menjaga pembangunan ke depan dan juga untuk melakukan komunikasi-komunikasi politik terhadap partai-partai yang ingin melanjutkan program ke depan agar kita tidak jatuh menjadi negara berpendapatan rendah," lanjutnya.