Kabargolkar.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid buka suara, terkait penilaian mengenai potensi korupsi program makan siang dan susu gratis yang dikampanyekan paslon nomor urut 2.
Menurut Ketua Bappilu Partai Golkar ini, semua program di Indonesia rawan dikorupsi. Pernyataan tegas Nusron itu, menanggapi komentar Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam.
Legislator Golkar asal Jawa Tengah ini menegaskan, potensi korupsi tidak bisa dijadikan alasan untuk menggagalkan program kerja pihaknya.
"Kalau ketakutannya rentan dikorupsi, semua program di Indonesia itu rentan dikorupsi. E-KTP aja dikorupsi. Dan sudah ada salah satu paslon yang jadi saksi itu, diperiksa. Kalau masalah korupsi-korupsi itu tinggal bagaimana pengawasannya,” kata Nusron dalam keterangan persnya, dikutip Selasa (2/1/2024).
Nusron mengklaim, Prabowo-Gibran dalam program kerja jika terpilih menjadi presiden-wakil presiden 2024, mengutamakan sektor pertanian dan peternakan lokal. Yakni, sebagai sumber pengadaan makan siang dan susu gratis.
Menurutnya, program ini akan menyasar sekitar 82,9 juta anak di Indonesia. "Kalau ada orang yang mengatakan (program makan siang gratis) tidak prioritas, itu hak mereka. Kami mengatakan itu adalah prioritas kami untuk memastikan pasokan gizi buat anak-anak Indonesia mendatang yang jumlahnya kita perkirakan jumlahnya mencapai 82,9 juta,” tegas Nusron.
Sebelumnya, Umam menilai bahwa program makan siang dan susu gratis Prabowo rawan menjadi lahan penyalahgunaan mengingat anggaran yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp400 triliun per tahun.
"Rp400 triliun kalau dibelanjakan tentu sangat luar biasa, tapi pada saat yang sama itu membuka celah potensi praktik-praktik penyalahgunaan dalam konteks anti-korupsi yang tentu tidak mudah untuk mengangkat aspek transparansi dan akuntabilitasnya dalam skala yang besar,” kata Umam dalam program salah satu TV Swasta, Minggu (31/12/2023).