Sebelum membuka SIAL Shanghai 2024, Wamendag Jerry berkesempatan hadir dan memberikan sambutan di Forum Bisnis Indonesia—RRTyang diselenggarakan di Shanghai, Tiongkok hari Senin (27/5).
Forum bisnis tersebut menandai momen penting dalam membina hubungan dagang yang lebih kuat antara Indonesia—RRT. Turut hadir Konsulat Jenderal RI di Shanghai Berlianto Situngkir dan Vice Chair women China Council for the Promotion of International Trade(CCPIT) Hao Wen.“Kami mengamati perkembangan hubungan dagang antara Indonesia dan Tiongkok.
Tren ekspor Indonesia ke Tiongkok selama lima tahun terakhir pada 2019-2023 meningkat sebesar 27,3 persen. Hal ini menunjukkan adanya peluang kerja sama yang besar. Para pelaku usaha dari kedua negara tentu dapat memanfaatkannya di masa depan,” kata Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry mengungkapkan, RRT telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia secara global. RRT menjadi tujuan utama ekspor Indonesia dan merupakan pemasok terbesar bagi Indonesia. “Kami meyakini kerja sama kedua negara masih dapat ditingkatkan sehingga Kementerian Perdagangan berupaya terus memperluas dan mendiversifikasi ekspor ke RRT,” jelas Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry melanjutkan, Indonesia merupakan salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar USD 1,32 triliun dan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,05 persen pada 2023. Indonesia juga telah menunjukkan ketahanan ekonomi pasca pandemi Covid-19 dengan tingkat pertumbuhan ekonomi positif yang konsisten sebesar 3,7 persen pada 2021 dan 5,31 pada 2022.
“Pencapaian tersebut sejalan dengan kenaikan PDB per kapita Indonesia yang meningkat sebesar 5,63 persen (YoY) menjadi USD 4,91 ribu pada 2023. Kondisi ini tentumenarik perhatian mitra dagang dan investasi,salah satunya RRT,” ujar Wamendag Jerry. Ekspor utama Indonesia ke Tiongkok pada 2023 meliputi feronikel senilai USD 14,9 miliar, lignit USD 7,9 miliar, dan batu bara USD 6,9 miliar.
Di samping itu,terdapat nikel matte senilai USD 4,9 miliar dan minyak sawit dengan nilai USD 3,6 miliar. Sementara, barang-barang yang menjadi impor utama Indonesia dari Tiongkok pada 2023 meliputi telepon pintar senilai USD 4,7 miliar, mesin pengolah data otomatis sejumlah USD 1,7 miliar, buldoser yang bergerak sendiri sebesar USD 1,1 miliar, dan insulated wire dengan nilai USD 788 juta.
Pada kesempatan tersebut, Wamendag Jerry juga mengundang para pelaku usaha RRT untuk hadir di Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 yang akan diselenggarakan pada 9—12 Oktober 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang. TEI ke-39 mengusung tema “Build Strong ConnectionwithThe Best of Indonesia”.