kabargolkar.com, JAKARTA - Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau karib disapa Tuan Guru Bajang (TGB) dikabarkan bakal bergabung ke Partai Golkar setelah sebelumnya diisukan bergabung ke Partai NasDem. Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily saat dikonfirmasi menyatakan informasi perihal bergabungnya TGB ke Golkar akan langsung disampaikan Ketua Umum Airlangga Hartarto. "Informasi itu nanti akan disampaikan secara resmi oleh Ketua Umum kami, Pak Airlangga Hartarto, nanti malam dalam acara silaturahmi akhir tahun Keluarga Besar Partai Golkar di Hotel Dharmawangsa, Jakarta," kata Ace dalam pesan singkatnya, Kamis (20/12). Malam ini, Golkar dijadwalkan menggelar pertemuan silaturahmi akhir tahun yang diikuti pengurus harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP), dewan pembina, dewan pakar, pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat I hingga organisasi hasta karya. TGB sebelumnya mengaku belum berniat memasuki partai manapun. Hal ini ia sampaikan untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh soal bergabungnya TGB ke Partai NasDem secara informal. Acara yang digelar di Ballroom Hotel Dharmawangsa ini juga rencananya akan dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga merupakan tokoh senior Partai Golkar. Dikonfirmasi terpisah, Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Sumatera DPP Golkar, Ahmad Doli Kurnia membenarkan informasi bergabungnya TGB ke partainya. Menurutnya, Airlangga telah mengumumkan kepada pengurus dalam rapat pleno tadi malam. "Betul. Tadi malam diumumkan Ketua Umum di rapat pleno," kata Doli melalui pesan singkat. Doli menambahkan TGB juga dijadwalkan akan ikut hadir dalam acara Golkar malam ini. "Untuk saya pribadi, saya belum memutuskan masuk partai hingga saat ini," kata TGB kepada CNNIndonesia.commelalui pesan singkat, Senin (17/12). Selain itu TGB juga mengatakan masih ingin fokus berdakwah. Namun, ia juga menyatakan tetap ingin mendukung perjuangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. TGB diketahui merupakan kader Partai Demokrat sebelumnya. Namun usai pernyataannya untuk mendukung Jokowi di Pilpres 2019 ramai jadi polemik, dia memilih mundur dari partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono. Dia mundur setelah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Ketua Dewan Kehormatan PD Amir Syamsuddin. Namun TGB enggan mengungkap alasannya kepada publik. (cnnindonesia)