kabargolkar.com – Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, menyoroti gugatan dari sejumlah kader yang mempersoalkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang memutuskan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Dalam pernyataannya, Idrus mengajak para kader untuk menyelesaikan persoalan secara internal dengan cara adu gagasan.
"Ya mari kita tunjukkan niat baik kita bersama-sama dengan satu prinsip bahwa kita bersatu kita akan kuat. Ya kalau kita tidak satu, pasti kita tidak kuat. Kalau kita tidak kuat, ya tidak akan mungkin kita bisa terlibat dalam suatu proses politik untuk mencapai keberhasilan-keberhasilan dan prestasi-prestasi ke depan. Ini jelas gitu loh, dan ini apa, ketua umum gitu ya, sudah arahannya seperti itu," kata Idrus.
Idrus juga menekankan bahwa Bahlil Lahadalia, sebagai Ketua Umum, terbuka terhadap kritik yang membangun dari para kader. Namun, ia menggarisbawahi bahwa kritik harus didasarkan pada logika, fakta, dan orientasi untuk memperbesar nama Golkar.
Sebagai bentuk komitmen dalam mengedepankan dialog, Idrus menyatakan akan menyediakan ruang khusus di kantor DPP untuk diskusi dan mencari solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi partai. Menurutnya, persatuan adalah kunci bagi Golkar untuk tetap kuat dan mampu berkontribusi secara signifikan dalam politik nasional.
Ia juga mengimbau kader yang merasa tidak puas untuk berbicara langsung di internal partai. Idrus mengingatkan bahwa membawa isu ke luar partai hanya akan menimbulkan persoalan baru. "Jadi kalau masih ada misalkan tidak puas, masih ada melihat cari-cari apa, ya mari kita bicarakan di DPP di sini, gitu loh. Karena misalkan kalau kita membawa lagi ke luar, kemudian ada masalah lagi dan lain-lain sebagainya. Terkecuali misalkan ketua umum tidak membuka ruang untuk adanya kritikan," dia menambahkan.
Diketahui, Kementerian Hukum dan HAM telah menyerahkan surat keputusan (SK) kepengurusan DPP Partai Golkar periode 2024-2029 kepada Bahlil Lahadalia. Dengan SK tersebut, Golkar kini memiliki struktur kepengurusan lengkap yang terdiri dari 159 orang.
Diharapkan kedepan Golkar mampu menghadapi tantangan politik yang dinamis dan tetap menjadi salah satu partai terdepan dalam kancah politik nasional.