Jakarta, 26 Februari 2025 – Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Zulfikar Arse, menyoroti pentingnya konsistensi sikap partai politik dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) terkait evaluasi Pemilihan Serentak Nasional 2024. Menurutnya, permasalahan utama dalam sistem politik saat ini bukan hanya soal jumlah kursi di parlemen, tetapi lebih kepada bagaimana partai politik menjaga posisi dan perannya dengan konsisten.

 

"Yang jadi soal itu bukan jumlahnya, tapi ada nggak partai yang benar-benar punya sikap? Kalau kalah, konsisten sebagai penyeimbang. Kalau menang, siap memerintah. Yang penting adalah ada kekuatan efektif di DPR yang menjalankan fungsinya dengan jelas," ujar Zulfikar Arse.

 

Ia menyoroti fenomena di mana partai politik, baik yang menang maupun yang kalah, cenderung ingin tetap berada di pemerintahan. Partai pemenang mengajak partai lain untuk bergabung, sementara yang kalah justru menawarkan diri untuk masuk ke dalamnya.

 

"Bagaimana mau menyederhanakan partai kalau yang menang maupun yang kalah maunya memerintah? Yang menang mengajak, yang kalah juga menawarkan diri. Ini bukan lagi soal ideologi dan platform, tapi lebih kepada siapa yang bisa menang dan ingin berkuasa," tegasnya.

 

Zulfikar menegaskan bahwa demokrasi yang sehat membutuhkan keseimbangan yang jelas. Pemerintah harus memiliki oposisi yang kuat agar ada mekanisme kontrol yang efektif dalam kebijakan publik. Tanpa adanya oposisi yang tegas, proses demokrasi bisa kehilangan esensinya dan hanya menjadi ajang perebutan kekuasaan.

 

Melalui evaluasi Pemilu 2024 ini, diharapkan ada perbaikan dalam sistem politik Indonesia agar partai politik dapat berperan sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya. Konsistensi sikap dan posisi menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan demokrasi, baik di dalam pemerintahan maupun sebagai kekuatan penyeimbang di parlemen.