[caption id="attachment_18339" align="aligncenter" width="943"]

Berdasarkan hasil survei Surabaya Survei Center (SSC), politisi Partai Golkar, Adies Kadir diprediksi masuk tiga besar kandidat calon Walikota Surabaya. [foto: kumparan][/caption]
kabargolkar.com, SURABAYA – Meskipun Pemilihan Walikota (Pilwali) Kota Surabaya masih akan dilangsungkan pada 2020 nanti, namun hasil riset awal yang dirilis oleh Surabaya Survey Center (SSC) pada Hari Rabu (9/1/2019) dapat menunjukkan peta elektabilitas dari sejumlah nama calon yang muncul pada survey top of mind.
Direktur SSC, Mochtar W. Oetomo memaparkan, jika nama Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana berada di posisi pertama. Wisnu diprediksi mendapatkan perolehan 15.4 persen.
“Di posisi kedua dan ketiga, secara berurutan adalah Puti Guntur Soekarno dengan 15.1 persen dan Adies Kadir dengan 6.9 persen,” kata Mochtar lebih lanjut.
Sebagai informasi, Adies Kadir yang berada di posisi ketiga itu merupakan kader Partai Golkar yang saat ini menjadi anggota DPR RI. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kota Surabaya
Di peringkat selanjutnya, Mochtar menjabarkan jika nama Ahmad Dhani dan Armuji berada di posisi keempat dengan perolehan 4.5 persen.
“Diikuti oleh Fandi Utomo dengan 4.3 persen dan Arzeti Bilbina dengan 4 persen,” ujarnya.
Menariknya, pada survey elektabilitas ini, muncul sebuah nama yang tidak diduga. Nama tersebut mendapatkan perolehan 9 persen.
“Ia adalah siapapun kandidat yang didukung oleh Wali Kota Risma,” kata Mochtar.
Dengan posisi seperti itu, masih kata Mochtar, siapapun nama yang mendapatkan dukungan dari Wali Kota Risma secara otomatis telah memiliki modal awal sebesar 9 persen.
"Sudah sangat cukup untuk langkah awal. Walaupun masih memiliki selisih yang lumayan dengan yang berada di posisi pertama dan kedua,” tambahnya.
Lebih lanjut, di kisaran elektabilitas 2 persen dan 1 persen hingga 0 persen, Mochtar membeberkan juga ada beberapa nama yang masuk.
“Untuk kisaran 2 persen, ada Azrul Ananda dengan 2.8 persen dan Anwar Sadad dengan 2.5 persen serta Bayu Airlangga dengan 2 persen. Di kisaran satu persen, Dyah Katarina dan Halim Iskandar mendapatkan 1.2 persen dan Masfuk mengantongi 1.6 persen serta Mahfud Arifin meraih 1.5 persen,” ujarnya.
Mochtar melanjutkan, sisanya kini berada di kisaran 0 persen. Agus Maimun dan Eri Cahyadi serta Hendro Gunawan lalu Suko Widodo dengan 0.4 persen, M. Habibur Rahman dengan 0.8 persen, Musyafak Rouf dan Abid Umar serta Nurwiyatno dengan 0.5 persen, M. Nur Arifin dengan 0.3 persen, Renville Antonio 0.8 persen, Sri Untari 0.9 persen.
Di sisi lain, menurut Mochtar tingkat undecided voters pada survey jenis ini juga masih ada.
“Sebanyak 13.3 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab dan 1.1 persen sisanya menjawab lain-lain,” pungkasnya.
Hasil survey yang dirilis SSC pada kesempatan ini berdasarkan pada survey yang dilaksanakan mulai 20-31 Desember 2018 di 31 Kecamatan di Kota Surabaya.
Riset yang dilakukan menggunakan 1000 responden melalui teknik stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih sebanyak 3