Kabar NasionalKabar DaerahKabar ParlemenKabar Karya KekaryaanKabar Sayap GolkarKagol TVKabar PilkadaOpiniKabar KaderKabar KabarKabar KabinetKabar UKMKabar DPPPojok Kagol Kabar Photo
KABAR KADER
Share :
Dubes RI Tantowi Yahya: Tragedi Christchurch Eratkan Solidaritas Warga Selandia Baru
  Kabar Golkar   25 Maret 2019
[caption id="attachment_22177" align="aligncenter" width="700"]
Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya. (kabargolkar.com)[/caption] kabargolkar.com - Peristiwa penembakan masjid Christchurch yang terjadi pada 15 Maret 2019 lalu adalah serangkaian serangan teror supremasi kulit putih terhadap Umat Islam. Serangan tersebut terjadi di Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre di Christchurch, Selandia Baru, pada pukul 13.40 waktu setempat (NZDT). Belum lepas dari ingatan tentang detik-detik kekejian yang ditayangkan secara langsung melalui platform media sosial Facebook. Dunia sontak berduka. Namun dari duka dan kekejian itu, tumbuh solidaritas menggelora. Kebersamaan yang terjalin tidak memandang perbedaan. Tidak berhenti sampai di situ, terutama warga Selandia Baru (SB) bersatu untuk mengenang para korban. Satu minggu setelah kejadian, pada Jumat 22 Maret 2019, menjadi Jumat bersejarah sekaligus mengharu biru bagi masyarakat di sana. Beberapa waktu lalu, kabargolkar.com mendapatkan kesempatan eksklusif melakukan wawancara dengan Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya. Diplomat yang juga politisi Partai Golkar ini, sebelum ditunjuk sebagai Dubes Selandia Baru oleh Presiden Joko Widodo pada 2017 adalah anggota DPR RI. Sosok murah senyum ini memberikan uraiannya terkait kejadian tersebut. Berikut cuplikan wawancaranya. -----
Diluar Dugaan Pemerintah Selandia Baru
[caption id="attachment_22178" align="aligncenter" width="700"] Foto: kabargolkar.com[/caption]   KabarGolkar (KG): Apakah isu terorisme menjadi perhatian pemerintah Selandia Baru sebelum kejadian penembakan umat muslim di Christchurch, dengan anggapan mereka, atau pemerintah Selandia Baru mempunyai agenda untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya serangan terorisme seperti yang sudah terjadi? Tantowi Yahya (TY): Terus terang dapat saya katakan, belum ada aksi atau pun upaya-upaya yang terkonsentrasi dalam rangka mengantisipasi serangan terorisme seperti pada tanggal 16 Maret lalu. Jadi di sini, pengamanan bisa dibilang cukup longgar. Pengamanan yang sangat ketat yaitu terkait bio security. Di sini, untuk produk-produk makanan dan pertanian, mereka sangat strict. Tapi kalau dikaitkan dengan ancaman terorisme, mereka agak longgar. Jika dibandingkan dengan negara kita, dengan negara-negara Eropa, dan negara-negara di Amerika apalagi. Sehingga kejadian ini menjadi sesuatu yang sangat mengejutkan. Sekaligus ini akan meninggalkan pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah Selandia Baru.  
Belum Pernah Terjadi Sebelumnya
[caption id="attachment_22176" align="aligncenter" width="700"] Foto: kabargolkar.com[/caption] (KG): Apa sebelumnya pernah terjadi serangan terorisme semacam ini di Selandia Baru berlandaskan kebencian SARA? (TY): Karena itu belum pernah terjadi sebelumnya, maka upaya-upaya untuk menangkal aksi terorisme belum kelihatan. Karena mereka yakin betul Selandia Baru adalah salah satu negara paling aman di dunia. Yang dihuni oleh masyarakat dari berbagai suku bangsa, hampir 200, dan hidup dalam nuansa damai, saling menghormati, saling toleransi. Bahkan, pemerintahnya sendiri memberikan fasilitas serta dukungan yang sedemikian besar bagi pemeluk agama apapun di Selandia Baru. Sehingga adanya serangan seperti dua minggu lalu di Christchurch menjadi sesuatu yang, sekali lagi, sangat mengejutkan dan mengagetkan bagi mereka.
Selandia Baru adalah salah satu negara paling aman di dunia
Kabar Golkar adalah media resmi Internal Partai Golkar. kami memberikan layanan media online, media monitoring dan kampanye digital politik untuk Partai Golkar dan seluruh kadernya.
©2023 Kabar Golkar. All Rights Reserved.