[caption id="attachment_25453" align="aligncenter" width="640"]
Wakil Presiden Jusuf Kalla berpendabat, ada baiknya Anak Anak muda yang sukses di dunia bisnis jangan ditarik masuk ke birokrasi pemerintah. (Photo/Liputan6)[/caption]
Kabargolkar.com - Rencana Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menggaet anak-anak muda milenial untuk duduk di kursi menteri kabinet kerja jilid II, dinilai Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sebagai langkah baik, akan tetapi jangan anak muda Indonesia yang sukses dalam berbisnis dan berhasil mendirikan usaha rintisan (
startup business) didorong untuk masuk ke pemerintahan menjadi menteri.
"Kalau menteri itu banyak orang mau, kalau menjadi enterpreneur tidak banyak. Jadi justru anak-anak muda yang sukses di bisnis jangan didorong jadi birokrat di pemerintah," kata Wapres JK kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa, (16/7/2019).
Wapres JK mencontohkan salah satu anak muda yang berhasil dalam dunia bisnis ialah Nadiem Anwar Makarim, pendiri dan CEO PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau lebih dikenal dengan Go-jek.
Nadiem dinilai lebih dibutuhkan untuk bergerak di bidang bisnis. Selain itu Nadiem juga belum tentu memiliki kemampuan birokrat apabila masuk ke pemerintahan.
"Bukan berarti orang yang baik di satu bidang, itu bisa menguasai bidang lain. Menurut saya generasi muda seperti dia justru dibutuhkan di bisnis karena tidak mudah mencari orang seperti Nadiem yang bisa bagus di Indonesia dan bagus di luar negeri," katanya, seperti dikutip dari
Antaranews.
Nadiem Makarim bersama jajaran direksi Go-Jek menemui Wapres JK di Kantor Wapres Jakarta, Selasa, untuk berdiskusi mengenai pengembangan sistem transportasi di Provinsi DKI Jakarta.
Nadiem mengatakan dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai upaya Go-Jek membantu sistem moda transportasi di ibu kota. (
Okezone)