[caption id="attachment_24515" align="aligncenter" width="700"]

Ahmad Doli Kurnia (ADK)[/caption]
kabargolkar.com, JAKARTA - Wakorbid Pratama Partai Golkar yang telah mendeklarasikan diri sebagai bakal calon ketua umum, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, menyebut hanya petahana Airlangga Hartarto yang menyatakan waktu pelaksanaan musyawarah nasional (munas) partai diselenggarakan Desember. Loyalis Airlangga mengkritik Bamsoet.
"Menanggapi pernyataan Bambang Soesatyo (BS) soal waktu munas Partai Golkar, saya heran kenapa BS berulang-ulang, bolak balik membicarakan soal waktu munas nggak habis-habisnya. Pernyataan-pernyataannya terkait itu, lama kelamaan dapat dinilai seperti seseorang yang tidak paham berorganisasi dan miskin informasi," kata Plt Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara, Ahmad Doli Kurnia, Rabu (14/8/2019).
Doli mengatakan periodisasi satu kepengurusan dan pelaksanaan munas sudah diatur dalam aturan dan mekanisme organisasi partai. Di dalam AD/ART Partai Golkar, Doli menyebut masa bakti satu kepengurusan di setiap tingkatan adalah 5 tahun.
"Munas 'reguler' yang terakhir dilaksanakan, yaitu pada Desember 2014 lalu di Bali. Artinya munas yang akan datang itu harus dilaksanakan Desember 2019. Dan ketentuan itu juga sudah ditegaskan lagi pada Munaslub 2016 di Bali dan Munaslub 2017 di Jakarta," kata Doli.
Doli menyatakan munas yang akan datang di Desember 2019 sudah menjadi keputusan seluruh stakeholder Partai Golkar mulai dari Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Dewan Pakar, DPD-DPD provinsi dan kabupaten/kota. Menurut dia, seluruh unsur partai tersebut menyepakati tidak ada perubahan waktu pelaksanaan Munas, yaitu di Desember 2019 sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan organisasi partai.
"Jadi pelaksanaan munas yang akan datang di Desember 2019 itu bukan maunya Airlangga Hartarto. Tetapi bentuk komitmen dan konsistensi seluruh warga partai terhadap konstitusi partai. Justru bila ada pihak yang berusaha untuk mengubah itu adalah mereka yang ingin memaksakan kehendak dan kepentingannya di atas kepentingan partai, tidak taat asas dan dapat merusak tatanan organisasi," ucap Doli.
"Jangan sampai 'nafsu ingin berkuasa', membuat jadi 'buta' dan kemudian meruntuhkan ketaatan kita terhadap aturan dan keputusan organisasi yang telah disepakati," imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, Bamsoet berbicara mengenai forum munas untuk pemilihan ketum baru. Bamsoet menyebut banyak pihak yang mendorong munas sebelum Desember 2019.
"Jadi tidak ada yang menyatakan Desember, kecuali pribadi Airlangga (Ketum Golkar Airlangga Hartarto) karena mekanisme di Partai Golkar soal waktu munas sangat ditentukan oleh waktu yang ada di AD/ART dari mulai rapat pleno yang sampai saat ini belum jelas," ujar Bamsoet di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (13/8). [
detik]