Kabar NasionalKabar DaerahKabar ParlemenKabar Karya KekaryaanKabar Sayap GolkarKagol TVKabar PilkadaOpiniKabar KaderKabar KabarKabar KabinetKabar UKMKabar DPPPojok Kagol Kabar Photo
KABAR KADER
Share :
Keren! Kemenperin Temukan Teknologi Ubah Sampah Plastik Jadi BBM
  Kabar Golkar   26 September 2019
[caption id="attachment_28979" align="aligncenter" width="727"]
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian Ngakan Timur Antara meninjau hasil penelitian Balai Besar Kimia dan Kemasan berupa teknologi untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak di Jakarta, Kamis (26/9/2019). (Foto: ANTARA/ Sella Panduarsa Gareta)[/caption] kabargolkar.com, JAKARTA - Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) Kementerian Perindustrian menemukan teknologi yang mampu mengubah sampah plastik jenis polietilena (kantong plastik), yang sudah tidak dapat didaur ulang, untuk menjadi bahan bakar minyak (BBM). Langkah strategis yang dilakukannya adalah dengan mengubah limbah plastik menjadi senyawa lainnya yang lebih bermanfaat melalui proses pirolisis. �Pada proses pirolisis, limbah plastik akan diubah menjadi fasa cair, residu bahan padat, dan fasa gas. Gas yang tidak terkondensasi juga diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar,� kata Kepala BPPI Kemenperin Ngakan Timur Antara di Jakarta, Kamis (26/9/2019). Ngakan berharap, hasil litbang tersebut dapat membantu upaya pemerintah dalam penanggulangan masalah sampah plastik. Laporan Bank Dunia tentang What a Waste 2.0 yang diterbitkan pada 2018 menyebutkan Indonesia menghasilkan sampah cukup besar di dunia dengan volume mencapai 3,22 juta metrik ton per tahun. Oleh karena itu, pemerintah menargetkan untuk mengurangi sampah plastik hingga 70 persen pada 2025. Ngakan memaparkan, untuk menyelesaikan permasalahan sampah plastik, banyak yang berpikir bahwa cara termudah adalah melalui proses pembakaran. �Padahal cara tersebut adalah tidak benar. Sampah plastik yang dibakar, mengandung gas rumah kaca bahkan zat dioksin dan furan, yang oleh World Health Organization (WHO) sudah ditetapkan sebagai gas yang memicu kanker pada manusia (karsinogenik),� katanya. Oleh karena itu, menurut Ngakan, beberapa keuntungan dari metode pirolisis untuk pembakaran limbah plastik, antara lain beroperasi tanpa membutuhkan udara atau campuran hidrogen dan tidak memerlukan tekanan tinggi, kemudian asam klorida (HCl) yang terbentuk sebagai sebuah produk dapat diperoleh kembali sebagai bahan baku, polutan-polutan dan pengotor menjadi terkonsentrasi sebagai residu padatan. Selain itu, pirolisis dilakukan pada sistem tertutup maka tidak ada polutan yang keluar. Kepala BBKK Wiwik Pudjiastuti menjelaskan, reaktor pirolisis untuk mengubah bahan baku limbah plastik menjadi crude oil terdiri dari tabung reaktor tegak dilengkapi dengan inlet katalis untuk memasukkan katalis ke reaktor, inlet bahan baku untuk memasukkan bahan baku ke reactor, dan pencampur mekanis untuk menghasilkan campuran yang homogen dan memperluas permukaan sampel sehingga mudah menguap. Selanjutnya, dilengkapi pula pemanas elektrik yang dapat diatur suhunya sesuai dengan kebutuhan sifat fasa gas yang terbentuk selama proses, kondensor untuk mengubah fasa gas menjadi fasa cair serta dilengkapi dengan tipe single tube untuk memastikan semua fasa gas terkondensasi sempurna. Berikutnya, terdapat saluran gas yang tidak terkondensasi dapat ditampung untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar gas, saluran residu pada bagian bawah tabung reaktor untuk mengeluarkan sisa padatan, serta adanya penampung crude oil di ujung bawah kondensor
Kabar Golkar adalah media resmi Internal Partai Golkar. kami memberikan layanan media online, media monitoring dan kampanye digital politik untuk Partai Golkar dan seluruh kadernya.
About Us - Advertise - Policy - Pedoman Media Cyber - Contact Us - Kabar dari Kader
©2023 Kabar Golkar. All Rights Reserved.