kabargolkar.com - Pernyataan Sikap Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP
AMPG) atas Tragedi Teror Mako Brimob beberapa waktu lalu dan Teror Bom Gereja di Surabaya pada Minggu (13/5/2018). Dalam kurun waktu enam hari, kita dikejutkan dengan adanya dua peristiwa yang berkaitan dengan tindakan terorisme, yaitu tindakan penyerangan di Rumah Tahanan Cabang Salemba yang berada di lingkungan Mako Brimob Kelapa Dua Depok pada hari Selasa, tanggal 8 Mei 2018. Dan, yang terakhir baru saja terjadi, pada hari Minggu pagi, 13 Mei 2018, yaitu serangan bom bunuh diri di tiga lokasi gereja di Surabaya, yang sangat melukai dan mengoyak perasaan seluruh Bangsa Indonesia. Dalam aksi penyerangan di Rumah Tahanan Cabang Salemba di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Narapidana Terorisme yang berjumlah sebanyak 155 orang, telah menyandera dan menewaskan 5 (lima) anggota Kepolisian Republik Indonesia, serta melukai empat anggota Kepolisian lainnya. Sedangkan, dalam aksi penyerangan bom bunuh diri yang terjadi di tiga lokasi Gereja di Surabaya, untuk sementara ini, telah memakan korban sebanyak 10 (sepuluh) orang dan melukai sebanyak lebih kurang 41 (empat puluh satu) orang. Pengurus Pusat Angkatan Muda Partai GOLKAR (PP AMPG) sebagai sayap kepemudaan Partai GOLKAR atas nama kemanusiaan dan hak untuk hidup secara damai, dengan tegas menyampaikan pernyataan sikap, sebagai berikut : (1) Mengutuk dan mengecam keras tindakan terorisme yang tidak bertanggung jawab dengan melakukan kekerasan atas motif dan latar belakang yang sama sekali tidak dibenarkan yaitu mengatasnamakan agama dengan cara menebarkan teror, kebencian, dan kekerasan, yang jauh dari ajaran Islam yang rahmatan lil alamin dan dari ajaran agama apapun, terlebih tidak mencerminkan ideologi Pancasila sebagai landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (2) Menyampaikan rasa duka dan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada korban yang tidak berdosa dan keluarga korban atas kebiadaban yang dilakukan oleh pelaku teror. Segala yang terjadi merupakan suratan takdir dan kita harus menerimanya dengan penuh sikap kedewasaan, lapang dada, ketabahan dan kesabaran. (3) Mendukung penuh upaya dan langkah-langkah penanggulangan dari aparat keamanan untuk mengusut secara cepat, tepat dan tuntas dan mencari motif, pola, serta gerakan yang memicu terjadinya peristiwa tersebut. Gerakan terorisme tidak boleh dibiarkan dan merajalela, serta tumbuh semakin besar di Negara Indonesia yang sama-sama kita cintai dan kita jaga keutuhannya demi tegaknya keadilan dan kedamaian. Meminta pihak aparat dan pihak terkait lainnya melakukan penanganan secara khusus yang lebih intensif dalam memulihkan rasa aman bagi masyarakat serta kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. (4) Mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu padu dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan serta menahan diri untuk tidak terprovokasi dan memperkeruh keadaan. Mari kita terus menggalang solidaritas dalam menjunjung rasa kemanusiaan kita sekaligus menolak segala bentuk kekerasan