Kabargolkar.com - Temuan kasus positif virus corona atau COVID-19 di Indonesia terus
bertambah. Ketua Kaukus Pemuda Parlemen Indonesia (KPPI) dan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Puteri Anetta Komarudin mendorong pemerintah untuk melaksanakan poin-poin rekomendasi strategi penanggulangan wabah COVID-19 di Indonesia yang menitikberatkan pada isu ketersediaan layanan dan kesiapan tenaga kesehatan, upaya pengendalian penyebaran dan mitigasi dampak, serta komunikasi publik untuk menjaga stabilitas dan dampak sosial.
“Jumlah pasien positif terinfeksi virus corona di Indonesia semakin banyak karena memang tingkat penularannya sangat cepat. Rasio kematian akibat corona di Indonesia pun masih terhitung tinggi, yaitu mencapai 4,3 persen, lebih tinggi dari Tiongkok yang 2,8 persen. Maka dari itu, pemerintah hendaknya segera melaksanakan rekomendasi strategi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 secara menyeluruh dan taktis agar upaya penanganan wabah ini bisa seragam di setiap daerah,” urai Puteri.
Sejak virus corona pertama kali terdeteksi positif di Indonesia pada Senin (2/3), jumlah kasus positif corona semakin bertambah dari hari ke hari. Berdasarkan data yang dirilis oleh Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Wabah Virus Corona Achmad Yurianto pada Selasa petang (16/3/2020), jumlah kasus positif corona saat ini adalah 172 pasien diseluruh Indonesia.
Puteri menyatakan bahwa keterbukaan informasi publik dan penyampaian informasi yang mudah dipahami seluruh kalangan menjadi kunci agar tidak semakin menimbulkan keresahan dan kepanikan di tengah masyarakat.
“Yang utama harus dilakukan Pemerintah adalah kolaborasi yang erat antara presiden, kementerian, pemerintah daerah, dan tim-tim ahli kesehatan, untuk menangani dan menyampaikan informasi yang transparan, jelas, dan menyeluruh terkait kondisi terkini, termasuk informasi mengenai data cluster dan episentrum penyebaran virus yang real-time,serta langkah-langkah penanganan yang Pemerintah upayakan. Dengan transparansi seperti ini, tanpa perlu panik masyarakat pun dapat mengantisipasi dan menghindari lokasi-lokasi yang berisiko tinggi terjadi penularan,” lanjut Puteri.
Selain itu, Puteri juga menekankan pentingnya layanan kesehatan yang optimal dan aman. Salah satunya adalah penambahan rumah sakit (RS) rujukan khusus pasien COVID-19, karena kapasitas ruang isolasi dan alat bantu napas RS rujukan yang ada saat ini diperkirakan tidak akan cukup menangani seluruh pasien COVID-19.
“Kita pun tidak boleh melupakan keamanan dan keselamatan para tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan wabah ini. Pemerintah perlu menjamin ketersediaan alat pelindung diri yang memadai yang hingga saat ini dirasa masih sangat kurang,” tegas Anggota Komisi XI DPR RI ini.
Belajar dari Negara Lain
Kasus COVID-19 di Indonesia terbilang baru dibandingkan dengan negara tetangga yang lebih dulu memiliki pasien terinfeksi. Pemerintah Indonesia pun, sebagaimana negara-negara lain di dunia, berusaha keras melindungi masyarakat agar terhindar dari virus corona dengan menerbitkan protokol penanganan COVID-19.
Puteri Komarudin pun mengapresiasi langkah Pemerintah yang mengeluarkan kebijakan bagi masyarakat untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah pada Minggu (15/3). Kebijakan ini disebut juga dengan social distancing atau pembatasan sosial. Sebelumnya, Korea Selatan pun menerapkan kebijakan yang sama untuk memotong pertumbuhan kasus penyebaran wabah corona di negaranya