Oleh: Tonny Saritua Purba

Kabargolkar.com - Bulan Agustus sudah memasuki musim kemarau, himbauan kepada para petani padi kususnya kepada petani padi tadah hujan dalam menghadapi musim kemarau agar menanam palawija, tanaman palawija membutuhkan air sedikit dan juga sebagai solusi bagi petani guna mencegah terjadinya gagal panen.

Palawija berasal dari bahasa Sansekerta yaitu phaladwija, mempunyai arti tanaman kedua, yang berarti tanaman yang memberikan hasil kedua setelah panen padi. Istilah kata palawija di pertanian sudah cukup populer terutama bagi para petani di Pulau Jawa. Menanam palawija biasanya ditanam di lahan persawahan menggantikan panen padi setelah beakhir musim hujan memasuki awal musim kemarau.

Tanaman yang tergolong palawija diantaranya adalah jagung, ada juga dari tanaman jenis umbi-umbian seperti singkong, ubi jalar, Talas, termasuk tanaman dari jenis kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang panjang dan bermacam-macam tanaman palawija lainnya yang semuanya mempunyai manfaat sebagai sumber makanan pokok bagi manusia.

Ada beberapa alasan bagi petani mengapa saat musim kemarau petani padi berganti komoditi menjadi menanam palawija, karena :

Pertama, palawija dikenal sebagai salah satu jenis tanaman yang butuh pasokan air yang sangat sedikit sehingga ideal jika ditanam saat musim kemarau tiba.

Kedua, palawija merupakan jenis pertanian berkelanjutan, palawija juga termasuk komponen untuk melakukan rotasi tanaman, memutuskan rantai hama dan penyakit tanaman.

Ketiga, tanaman palawija bisa menjadi sumber penghidupan di daerah dataran tinggi, di daerah yang tidak bisa melakukan penanaman padi dan juga sebagai sumber diversifikasi pangan untuk mempertahankan ketahanan pangan nasional.

Keempat, menanam palawija bisa bertujuan untuk menekan kerugian yang dialami para petani akibat gagal panen karena kemarau panjang.

Tonny Saritua Purba, SP Fungsionaris Partai Golkar Kota Bogor