Oleh: Tonny Saritua Purba
Kabargolkar.com - Saat ini luas lahan sawah
selalu berkurang, beralih fungsi untuk pembangunan infrastruktur, perumahan dan industri. Luas lahan sawah yang ada harus dipertahankan, jika tidak maka dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia maka ketergantungan import beras akan semakin besar jumlahnya.
Potensi lahan kering sangat luas, lahan kering dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan tanaman pangan khususnya padi gogo, pengembangan dan peningkatan produksi gabah bisa diarahkan dengan memanfaatkan lahan kering, potensi lahan kering sebagai salah satu sumber daya lahan yang mempunyai potensi besar untuk dimanfaatkan.
Jika kita cermati data BPS tahun 2022, luas panen padi diperkirakan sebesar 10,61 juta hektare dan menurut Badan Penelitian dan Pengembangan (Balilitbang) Pertanian 2014 menjelaskan bahwa total luas lahan kering di Indonesia adalah sekitar 144,47 juta ha. Karena sifat alaminya, sekitar 82% dari total lahan kering tergolong sebagai lahan kering suboptimal. Lahan kering masam merupakan lahan kering suboptimal yang menempati luasan paling dominan, yaitu sekitar 107,36 juta ha (sekitar 74,3% dari total luas lahan kering), sedangan sekitar 10.75 juta ha (7,4% dari total luas lahan kering) merupakan lahan kering beriklim kering.
Luas lahan kering masam dan lahan kering iklim kering yang berpotensi untuk pengembangan pertanian masing-masing sekitar 62,64 juta ha dan 7,76 juta ha. Lahan kering masam digolongkan sebagai lahan kering suboptimal dengan pembatas utama kemasaman tanah, sedangkan pembatas utama dari lahan kering iklim kering adalah ketersediaan air.
Tanaman padi gogo tidak membutuhkan irigasi tehnis, tidak juga membutuhkan genangan air seperti padi sawah, kecukupan air untuk tanaman padi gogo cukup dari air hujan saja, sehingga waktu yang tepat untuk menanam benih padi gogo adalah di saat awal musim hujan, benih langsung ditanam tanpa harus melakukan persemaian terlebih dahulu seperti padi sawah.
Saat ini sudah ada beberapa varietas benih padi gogo unggul yang memiliki potensi panen 9 ton per hektare, termasuk juga beras yang dihasilkan jauh lebih sehat dari beras padi sawah, beras padi gogo juga memiliki keunikan tersendiri sebagai padi fungsional, kandungan protein tinggi dan juga mengandung Zink
Tinggi tanaman padi gogo untuk beberapa varietas dibawah 100 cm, kelebihan tanaman pendek yaitu jika hujan datang, tanaman tidak beresiko rebah. Pada umumnya tanaman padi gogo memiliki postur tanaman tinggi bisa beresiko tanaman rebah. Keunggulan lainnya adalah umur tanaman padi gogo pendek, sekitar 100-105 hari, bahkan ada varietas unggul saat ini umur 96 hari sudah bisa panen.
Varietas padi gogo unggul saat bisa untuk mengatasi stunting yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, nasinya mengandung protein yang lebih tinggi dari beras padi sawah, padi gogo unggul mengandung protein berkisar antara 9% sampai 13% dan mengandumg Zink dengan kandungan 27ppm