Adhe Nuansa Wibisono, M.Si
Ketua Umum
Caraka Muda Nusantara, Diaspora Muda Golkar di Turki
Berkaca pada hasil perolehan suara luar negeri partai politik menurut data hitung suara KPU pada pemilu legislatif 2019 (www.pemilu2019.kpu.go.id), menunjukkan Partai Golkar menduduki peringkat ketiga di bawah PDIP dan Nasdem. Lima besar hasil perolehan pileg luar negeri tersebut berturut-turut dipuncaki oleh PDIP (26,93%), Nasdem (12,23%), Golkar (10,35%), Gerindra (9,9%), PSI (8,8%) dan PKS (8,32%). Data KPU juga menunjukkan bahwa Golkar belum mampu memenangkan banyak TPS di kota-kota besar dunia.
Pemungutan suara di Kuala Lumpur dimenangkan oleh Nasdem (57.884 suara), PDIP (12.641 suara) dan Gerindra (11.684 suara). Sementara itu Hong Kong ditaklukkan oleh PDIP (20.044 suara), PSI (4.507 suara) dan PKB (3.903 suara). Kota lainnya seperti Melbourne dan Den Haag secara mengejutkan dimenangkan oleh partai pendatang baru PSI, kemudian PDIP dan PKS. Perolehan suara Melbourne, PSI (3.103 suara), PDIP (2.763 suara) dan PKS (540 suara). Sedangkan Den Haag memperlihatkan hasil PSI (2.091 suara), PDIP (1.872 suara) dan PKS (599 suara). Barometer lainnya adalah New York dengan perolehan PDIP (1.640 suara), PSI (1.622 suara) dan PKS (200 suara).
Golkar hanya mampu menjadi pemenang di tiga kota saja yaitu Kota Kinabalu (26.893 suara), Tawau Sabah (11.754 suara) dan Vatikan (778 suara). Hasil perolehan yang dicapai Golkar dalam pileg luar negeri sebenarnya cukup baik di peringkat ketiga melampaui Gerindra, PSI dan PKS. Dengan infrastruktur partai yang lebih mapan dan predikat sebagai salah satu parpol tertua di Indonesia, seharusnya Golkar mampu untuk berbicara lebih banyak lagi dalam pemilu luar negeri.
Pembentukan Perwakilan Partai di Luar Negeri
Berdasarkan data DPT luar negeri 2019 yang dirilis oleh KPU, terdapat sebanyak 2.058.191 pemilih yang terdaftar di DP4LN (Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu Luar Negeri). Data KPU menyebutkan jumlah pemilih luar negeri paling banyak berada di KBRI Kuala Lumpur dengan jumlah 558.873 orang. Jumlah terbanyak kedua ada di Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia Taipei sebanyak 277.065 orang. Sedangkan yang ketiga ada di KJRI Hong Kong dengan jumlah 180.232 pemilih. Dengan jumlah pemilih tersebut maka cukup relevan bagi partai politik untuk melakukan pembentukan cabang luar negeri dalam menjawab kebutuhan konstituen dan merebut basis suara pemilih.
Pembentukan perwakilan partai di luar negeri dibutuhkan salah satunya untuk melakukan fungsi rekrutmen dan pendidikan politik kepada diaspora WNI. Selain itu juga perwakilan luar negeri dapat menjalankan perannya untuk mendengar suara konstituen dan melakukan advokasi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh para WNI. Pada saat masa menjelang pemilu maka perwakilan luar negeri akan secara efektif melakukan konsolidasi pemenangan, pembentukan tim sukses dan juga pembentukan saksi-saksi pemilu yang mewakili partai.
Partai Golkar sebenarnya tidak luput dalam melihat peluang merawat basis suara luar negeri khususnya di negara dengan jumlah WNI yang besar seperti Malaysia