*Bahlil Adalah Aset Bangsa, Jangan Recoki*
Eriyanto dalam buku Analisis Kritis, mencurigai berita yg dibuat di ranah publik bersifat netral..Yg ada berseliwerannya berita memojokan seseorang seperti yg dilakukan oleh UI, Guru besar dan publik kepada Bahlil sbg putra terbaik asal Timur tak lebih sebagai praktek hegemoni yg sdh lama dilakukan oleh negara ini lewat stigma yg dibangun .
Praktek hegemoni yg menyebut org timur identik dgn miskin, tertinggal, bodoh dan tukang mabuk adalah bagian dari menjadikan org yg berasal dari timur terjajah secara psikologis, sosiologis hingga politik .Bukti ttg itu terlalu banyak utk saya sajikan..
Sejak reformasi 1998, aktifis org dari wilayah timur seolah menemukan kebangkitan utk maju dan melawan stigma itu.. Bahlil adalah satu dari produk kebangkitan itu, hadir di bang sa ini dgn menunjukan bahwa dgn keterbatasan, stigma dan hegemoni yg bersifat struktural dan kultural, ia mampu bangkit dan tumbuh sbg anak kampung, miskin dan terbatas melejit sbg produk dari kegigihan anak timur yg sukses di ibukota yg menginspirasi generasi Timur lain .
Bahlil adalah cerminan dari jutaan anak timur daerah lain, yg dgn keterbatasannya tdk menghalangi semangatnya utk bangkit dan berkontribusi..Menstigma Bahlil dgn cara2 buruk dan tdk bermoral, sama saja negara ini mencoba membangun memori passionis terhadap disparitas kebangsaan timur dan barat dlm dikotomi yg ekstrim .
Berhentilah menstigma tokoh dari timur, jika nasionalisme lokal yg bersifat konsolidatif itu tdk ingin bangkit dlm gerakan baru yg bersifat reaksioner destruktif..Bahlil itu aset dari Timur yg akan terus berkilau karirnya, kendati serangan menjatuhkannya begitu masif dilakukan..
Lamadi de Lamato
Mantan Juru Bicara Gubernur Papua, alumnus Yale University Connecticute, USA