Kabargolkar.com - Puluhan warga Desa Rembul Pekandangan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal menolak usulan agar hotel dan wisma di kawasan OW Guci dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19.
Aksi damai dilakukan Minggu (11 Juli 2021) siang di gerbang masuk wisata Guci dan di depan Kantor UPTD Guci, mereka keberatan jika wilayah OW Guci dijadikan tempat isolasi akan terjadi penyebaran virus.
Beberapa waktu sebelumnya, Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Tegal, M Khuzaeni sempat mengusulkan isolasi dilakukan di villa-villa dan wisma yang ada di sekitar pemandian air panas Guci.
Hal ini didasari pada tempat isolasi yang ada di RS Suradadi hanya menjangkau warga Kabupaten Tegal yang berada di wilayah utara. Sedangkan untuk wilayah selatan sedikit terkendala oleh jarak.
Usulan tersebut mengundang reaksi warga Rembul Pekandangan yang menolak wilayahnya dijadikan tempat isolasi Covid-19. Bukan hanya warga yang memiliki villa dan wisma saja, tapi warga umum lainnya juga menolak rencana tersebut. Warga yang tengah merasakan dampak dari penutupan Guci yang sudah lebih dari 1 bulan ini merasa usulan tersebut bakal menambah beban mereka.
Salah satu warga desa Rembul Pekandangan, yang juga turut dalam aksi tersebut, Ade Yahya Hakim menjelaskan bahwa aksi itu muncul atas inisiatif warga.
"Muncul pemberitaan bahwa wilayah Guci akan dipakai untuk tempat isolasi Covid-19. Warga disini ramai membicarakan, akhirnya muncul ide untuk melakukan aksi penolakan. Tidak ada koordinatornya, ini murni aspirasi warga Pekandangan," jelas Ade dalam penjelesannya yang kami lansir dari laman Kabartegal, Senin (12/7/2021).
Aksi ini langsung mendapat respon dari Kepala Disporapar Kabupaten Tegal, Saidno, dalam pesan singkat yang disampaikan kepada warga Pekandangan, Saidno mengatakan bahwa Bupati Umi Azizah memutuskan kawasan Guci tidak akan dijadikan tempat untuk isolasi pasien Covid-19.
"Ya Betul Bupati tidak merestui DTW Guci sebagai tempat isolasi pasien Covid-19," jelas Saidno