kabargolkar.com, SEKADAU - Sejumlah pelajar di Sekadau pilih bekerja dan menikah di tengah pandemi Covid-19. Anggota DPRD Sekadau, Muslimin minta Pemkab segera mulai pembelajaran tatap muka, Kamis 7 Oktober 2021.

Ketua DPD Partai Golkar Sekadau, Muslimin menilai terjadinya fenomena para pelajar lebih memilih bekerja maupun menikah dikarenakan sudah jenuh dengan metode pembelajaran secara daring. Dimana sudah satu tahun lebih proses pembelajaran tatap muka (PTM) diganti dengan pembelajaran daring/online akibat adanya pandemi Covid-19.

Rentan waktu yang cukup lama itupun membuat semangat para siswa untuk bersekolah menurun. Ditambah lagi para siswa harus berhadapan dengan sulitnya akses internet. Tak jarang hanya di beberapa tempat tertentu saja yang memiliki sinyal internet.

"Adanya daring, banyak anak-anak yang mencari sinyal. Di situ menumpuk laki-laki dan perempuan, nah tanpa kita sadari itu memberikan kesempatan bagi anak-anak kita yang masih rentan, akhirnya banyak yang menikah dini," ungkapnya.

Di sisi lain keterbatasan ekonomi keluarga juga menjadi pemicu menurunnya semangat belajar siswa karena tidak mampu membeli smartphone ataupun kuota untuk belajar.
Sehingga beberapa diantaranya memilih untuk bekerja, baik sebagai buruh pabrik, bertani, atau bahkan merantau ke wilayah lain.

Menyikapi hal itu, Muslimin yang merupakan anggota komisi III DPRD Sekadau itupun meminta agar Pemerintah Kabupaten Sekadau dapat segera mengambil tindakan. Satu diantaranya dengan memulai pembelajaran tatap muka secara terbatas.

Karena menurut Muslimin, saat ini hanya PTM yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan kembali semangat siswa dalam belajar. Selain itu dengan status Kabupaten Sekadau Level 1 PPKM tentu menjadi nilai tambah agar PTM dapat segera dimulai.

"Sekolah harus kita tatap muka, karena selama daring pengetahuan anak-anak tidak ada. Terutama yang SD dan SMP. Sehubungan dengan hal ini kita minta PTM dapat dibuka kembali," tegasnya.

Terkait siswa-siswi yang sudah berhenti sekolah, Muslimin meminta agar dapat kembali melanjutkan pendidikan.

"Kita akan bahas bersama orang tua siswa, dan minta mereka kembali sekolah tapi ini khusus yang belum menikah. Kalau sudah menikah kita tidak bisa berbuat lagi," tandasnya.