Kabargolkar.com - Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid mengatakan, pemuda harus terbuka dengan segala kemungkinan transformasi digital. Hal ini mengingat anak muda selalu diasosiasikan sebagai digital pribumi atau penduduk asli digital.
"Transformasi digital adalah integrasi teknologi digital ke dalam semua bidang bisnis yang secara fundamental mengubah cara orang beroperasi dan memberikan nilai kepada pelanggan," kata Meutya saat menyampaikan keynote speech secara virtual dalam Pre-Summit KTT Y-20 Indonesia 2022 yang digelar di Lombok Barat, NTB, Minggu (24/04/2022).
Dikatakan Meutya, hal itu berarti kaum muda harus siap dengan segala perubahan budaya yang disebabkan oleh transfromasi digital. Dengan demiian generasi muda dapat kuat dan bertahan.
Di sisi lain ia mengungkapkan, ada dua fenomena dalam transformasi digital yang dapat dianggap sebagai peluang untuk anak muda.
Pertama, transformasi digital membangkitkan ekonomi berbagi untuk anak muda. Sharing economy atau ekonomi berbagi adalah salah satu model bisnis paling sederhana yang muncul dari pertumbuhan berbagi teknokogi berbasis digital.
"Sharing economy adalah model ekonomi yang mendefinisikan aktivitasnya sebagai peer to peer (P2P). Selain itu, big data juga membantu anak muda untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan orang-orang untuk bertemu satu sama lain dalam jenis bisnis yang serupa dan juga ekonomi berbagi membawa angin segar bagi transformasi kegiatan ekonomi yang dipimpin secara digital," ucapnya.
Kedua, yaitu startup atau perusahaan rintisan. Dikatakan, fenomena perusahaan rintisan dapat menjadi peluang bagi pengusaha muda memperkuat ekonomi terbesar di Asia Tenggara saat bergerak menuju pemulihan pascapandemi.
"Di samping Singapura, Indonesia memiliki jumlah unicorn terbesar, startup senilai lebih dari US$ 1 miliar di kawasan ini. Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik pada tahun 2021, lebih dari 70 persen penduduk Indonesia dikategorikan produktif. Artinya sumber daya manusia (SDM) untuk startup di Indonesia bukanlah masalah besar," ujar Meutya.
Diketahui, transformasi digital adalah salah satu bidang prioritas yang diusung Pra-KTT Y-20 2022. Pada forum ini, Y-20 mengajak para delegasi membahas peran serta tantangan yang dihadapi kawula muda di tengah kemajuan teknologi digital. Hal ini juga sejalan dengan agenda Presidensi G-20 Indonesia yang turut mengangkat transformasi digital sebagai salah satu isu prioritas.
Anak muda memegang peranan penting dalam kemunculan solusi digital mulai dari aplikasi ride-hailing hingga layanan kesehatan. Di saat yang sama, anak muda dihadapkan oleh berbagai tantangan mulai dari kesenjangan infrastruktur internet maupun literasi dan keterampilan digital. Mereka sayangnya juga jarang dilibatkan dalam perumusan kebijakan yang berkaitan dengan ekonomi digital. (beritasatu.com)