Kabargolkar.com - Legislator Golkar Mukhtarudin menilai, surplus neraca perdagangan pada April 2022 yang tercatat 7,56 miliar dolar AS, mengindikasikan mulai terjadinya penguatan ekonomi di Indonesia pada tahun 2022 ini.
Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar ini meyakini, penguatan ekonomi di Indonesia tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Pernyataan tersebut, Mukhtarudin sekaligus menanggapi langsung ucapan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang menyebut surplus neraca dagang pada April 2022 cetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.
“Saya kira surplus neraca perdagangan yang tinggi ini akan berdampak semakin positif bagi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II-2022,” kata Mukhtarudin dalam keterangan persnya, Kamis (19/5/2022).
Tren positif ini, anggota Komisi VII DPR ini mengungkapkan, akan mampu menopang stabilitas nilai tukar rupiah di tengah tekanan risiko global.
"Sehingga menjadi bantalan stabilitas ekonomi Indonesia," tegasnya.
Lebih lanjut, anggota Banggar DPR RI ini berharap, pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 harus terus menjadi fokus pemerintah dalam pengambilan kebijakan.
“Karena ini penting menjadi fondasi dalam menghadapi berbagai tantangan global kedepannya,” tutup Mukhtarudin.
Seperti diketahui, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan neraca perdagangan Indonesia kembali melanjutkan tren surplus pada April 2022 senilai US$7,56 miliar.
Angka itu melampaui capaian Oktober 2021 sebesar US$5,74 miliar, menjadikannya rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Airlangga Hartarto pun bersyukur pencapaian tersebut membawa perekonomian Indonesia menjadi lebih tangguh lantaran neraca perdagangan merupakan salah satu indikator utama dalam meningkatkan cadangan devisa dan menjaga ketahanan sektor eksternal Indonesia.
“Kita bersyukur bahwa salah satu engine utama pertumbuhan ekonomi ini terus mengalami performa gemilang dan bahkan kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa,” ujar irlangga melalui siaran pers, Rabu (18/5/2022).
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) kinerja surplus pada nilai ekspor April 2022 salah satunya didorong oleh tingginya harga komoditas unggulan saat ini, seperti harga CPO sebesar US$1.682,7/MT atau tumbuh 56,09 persen (year-on-year/yoy), Batu bara sebesar US$302,0/MT atau tumbuh 238,83 persen (yoy), dan nikel sebesar US$33.132,7/MT atau tumbuh 100,55 persen (yoy).
Tingginya dominasi sektor industri pada kegiatan ekspor yang mencapai 69,86 persen juga menjadi stimulus dalam peningkatan nilai surplus ekspor.
Hal ini lantaran kinerja ekspor akan mengarah pada basis komoditas-komoditas dengan nilai tambah yang terus bertumbuh.