Kabar NasionalKabar DaerahKabar ParlemenKabar Karya KekaryaanKabar Sayap GolkarKagol TVKabar PilkadaOpiniKabar KaderKabar KabarKabar KabinetKabar UKMKabar DPPPojok Kagol Kabar Photo
KABAR KADER
Share :
Golkar Apresiasi Langkah BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Tengah Geopolitik Dunia yang Kurang Stabil
  Nyoman Suardhika   05 Agustus 2022
Credit Photo / Liputan 6

Kabargolkar.com - Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun mengapresiasi nyali
Bank Indonesia (BI), karena berani
 mempertahankan suku bunga acuan di tengah gejolak geopolitik global akibat konflik Rusia-Ukraina.

Legislator asal Pasuruan ini mengatakan, situasi geopolitik global telah mengakibatkan embargo dan sanksi ekonomi, sehingga memberikan tekanan atas distribusi makanan maupun distribusi energi.

"Kondisi tersebut memberikan dampak pada kenaikan harga yang memicu lonjakan inflasi bagi berbagai negara di seluruh dunia," kata Misbakhun dikutip dari akun Instagram pribadinya @mmisbakhun, Kamis (4/8/2022).

Terlebih, anggota Komisi XI DPR ini mengungkapkan, negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Kanada, dan Italia telah mengalami tekanan inflasi yang tinggi.

"Infalsi itu telah menggerus daya beli masyarakat. Di sisi lain, belum ada kenaikan pendapatan di pasar tenaga kerja akibat tekanan pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya pulih," ungkap Misbakhun.

"Di saat yang sama, negara-negara tersebut mulai menaikkan tingkat bunga acuan bank sentral dan surat utang negara juga mengalami peningkatan," sambungnya.

Bahkan, kata Misbakhun, Italia sampai mengeluarkan surat utang dengan tingkat bunga tinggi pada kisaran 3-4 persen.

"Di Amerika Serikat, inflasi sudah melewati level 996 dan inflasi tersebut belum pernah terjadi sejak perang dunia kedua. Pertumbuhan ekonomi Amerika yang terus mengalami penurunan dari 1,696 di kuartal pertama 2022 menjadi minus 0,996 di kuartal kedua 2022," beber Misbakhun.

Disaat negara-negara besar terpontang-panting akibat inflasi, kata Misbakhin, BI justru mampu mempertahankan suku bunga acuan atau 7 days repo rate perlu diapresiasi.

"Kebijakan moneter BI tersebut sangat tepat karena menunggu kebijakan fiskal melalui subsidi sektor energi, serta mengukur seberapa kuat dampak dan pengaruhnya di riil ekonomi di masyarakat," tegas Misbakhun.

"Dengan pengukuran komprehensif tersebut, kebijakan dari BI akan saling melengkapi dengan kebijakan pemerintah sehingga kebijakan moneter dan fiskal tidak tumpang tindih meskipun datang bersamaan. Pasar maupun masyarakat tidak mengalami kebingungan dalam merespon kebijakan dan mulai terasa efektivitasnya saat ini," lanjutnya lagi.

Lebih lanjut, Misbakhun menuturkan, Selain tetap mempertahankan 7 days repo rate pada posisi 3,596, BI juga memberikan respon kebijakan melalui pembelian SBN di pasar perdana.

"BI menunjukkan kebijakan yang disesuaikan dengan karakteristik ekonomi negara Indonesia tanpa perlu mengikuti tren negara lainnya yang menaikkan suku bunga acuan," tutup Misbakhun.

 
 
 
View this post on Instagram
Kabar Golkar adalah media resmi Internal Partai Golkar. kami memberikan layanan media online, media monitoring dan kampanye digital politik untuk Partai Golkar dan seluruh kadernya.
About Us - Advertise - Policy - Pedoman Media Cyber - Contact Us - Kabar dari Kader
©2023 Kabar Golkar. All Rights Reserved.