Kabargolkar.com - Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin terus berusaha mengembalikan kejayaan pertanian Indonesia seperti dulu, yakni swasembada pangan.
Upaya Puteri terus ditunjukkan dengan mengkritik adanya alih fungsi pertanian menjadi perumahan, khususnya di Daerah Pemilihan (Dapil) miliknya.
“Daerah pemilihan (dapil) saya itu sawahnya sekarang udah banyak yang jadi Perumahan. Industri perumahan di dapil saya itu sangat pesat,” ucap Puteri dikutip dari Channel YouTube G24.
Berdasarkan data Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanian Nasional (ATR/BPN), lahan sawah di Indonesia mengalami penyusutan hingga 200.000 hektare setiap tahunnya akibat alih fungsi.
Selain perumahan, lahan sawah juga dialihfungsikan untuk proyek jangka panjang, seperti pabrik, jalan tol, dan fasilitas umum lainnya.
Tentu saja kondisi ini sangat memilukan, mengingat betapa pentingnya lahan pertanian untuk Indonesia kembali berjaya seperti dulu, salah satunya dengan swasembada pangan.
Puteri kembali tekankan pentingnya sensus pertanian
Puteri kembali menekankan pentingnya sensus pertanian untuk mengetahui perkembangan dari kegiatan alih fungsi.
“Nah, hal yang bikin saya penasaran justru ingin melihat di sensus pertanian sejauh mana pendataan nanti bisa memotret alih fungsi lahan yang selama ini menjadi area sawah telah berubah jadi perumahan,” tegas Puteri dalam Rapat Kerja dengan Kepala BPS dan Kepala LKPP.
Sensus pertanian untuk tahun 2023 ini dilakukan setiap 10 tahun sekali dengan tujuan melihat data yang tepat dan hasil pembangunan di bidang pertanian.
Lewat data yang dihasilkan dari sensus pertanian, diharapkan pemerintah bisa membuat rencana yang lebih baik untuk masa depan.
“Kita juga berharap tentunya, konversi lahan pertanian di daerah ini nantinya bisa disikapi dengan bijak melalui data yang nanti bapak akan hasilkan. Jadi kalau sudah ada datanya, pemerintah nanti bisa melihat generasi yang bisa bekerja di industri konvensional misalnya seperti kontraktor, perumahan dan lain-lainnya, dan juga bagaimana yang nanti bisa kembali menjadi petani,” tambah Puteri.
Seperti yang dilakukan oleh Puteri, Partai Golkar melalui wakil rakyatnya terus mendorong terjaganya lahan pertanian demi kelangsungan pangan dan kesejahteraan rakyat kecil.
Apalagi, sebagian besar rakyat Indonesia juga menggantungkan hidupnya sebagai petani. Sementara itu, alih fungsi lahan membuat sawah menyusut dan lahan yang berhasil panen juga menurun.
Dengan lahan pertanian yang bisa terus eksis dan berjalan sesuai fungsinya, akan ada ketahanan, kemandirian, serta kesejahteraan pangan, terutama untuk rakyat kecil, sehingga dapat mengembalikan kejayaan Indonesia menuju swasembada pangan. (tribunnews.com)