Kabargolkar.com - Legislator Golkar Firman Soebagyo menyoroti, keinginan pemerintah membangun Bursa CPO. Menurutnya, hal tersebut harus dilakukan dengan hati-hati dan harus dilakukan sosialisasi yang luas.
Mengingat, kata Waketum Partai Golkar ini, bursa CPO akan menyentuh kepentingan petani. “Karena ini berhubungan dengan kepentingan petani yang memiliki jutaan hektare lahan tapi belum sepenuhnya memahami mekanisme dan metodologi bursa komoditi,” kata Firman dalam keterangan persnya, Selasa (30/5/2023).
"Pertanyaannya adalah, apakah kita sudah siap? Jika belum siap, hal ini dapat menimbulkan masalah baru mengingat CPO merupakan komoditas yang sangat strategis," sambungnya.
Anggota Komisi IV DPR ini mendesak, pemerintah tidak terburu-buru, melainkan harus melakukan simulasi dan berdiskusi dengan para pemangku kepentingan.
“Hal-hal seperti ini harus dikaji oleh pemerintah, agar gagasan yang baik tidak menjadi tidak bermanfaat karena kurangnya kesiapan kita sendiri,” pintanya.
Lebih lanjut, ia menilai, pemerintah acapkali membuat regulasi dengan mengikuti tren. Tetapi tidak ada kajian yang mendalam dan mendasar.
"Tidak ada kajian detail tentang kesiapan stakeholders seperti apa, ini yang saya khawatirkan. Pelaku usaha baik yang kecil, menengah, dan besar, harus diajak bicara terkait masalah bursa saham komoditas," tegas Firman.
"Apakah pelaku usaha yang kecil seperti petani sawit mengerti bagaimana regulasi bursa komoditas, lalu apa saja yang harus dipersiapkan,” lanjutnya.
Untuk itu, Firman mendorong, Kemendag untuk tidak memaksakan kebijakan baru diterapkan secara terburu-buru.
"Stakeholders harus dilibatkan agar sesuatu yang tujuannya baik, dapat berjalan baik, dan tidak ada yang dirugikan," tutup Firman.