Kabargolkar.com - Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F Paulus menekankan pentingnya mempromosikan prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM), demokrasi, perdamaian, keamanan, dan kemakmuran di ASEAN, sebagaimana yang telah dituangkan dalam Piagam ASEAN Inter-Parliamentary (AIPA).
“Prinsip-prinsip tersebut harus menjadi kerangka kerja dan dasar dalam mengatasi secara bersama-sama beragam tantangan yang kita hadapi. Kami yakin bahwa jika prinsip-prinsip tersebut ditegakkan, dipertahankan, dan dipupuk, hal tersebut akan sangat berkontribusi positif terhadap peningkatan kualitas hidup rakyat yang kita wakili,” ujarnya, dalam Sidang Umum ke-44 AIPA di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Dia menilai, penegakan HAM dan demokrasi merupakan kunci untuk memastikan partisipasi yang bermakna dan inklusif, yang akan membuka potensi dan peluang menuju kemakmuran dan kesejahteraan.
Dirinya yakin, prinsip-prinsip tersebut sangat mampu menjawab tantangan global, yang ditandai dengan kemunculan berbagai masalah. Masalah yang dimulai dari kemiskinan ekstrem, diikuti dengan pengangguran, kelaparan dan kerawanan pangan, polarisasi dan perpecahan, konflik dan masuknya pengungsi, ketidaksetaraan dan kesenjangan, penurunan ekonomi dan krisis utang.
“Serta dampak bencana iklim, keterbatasan akses terhadap pelayanan kesehatan universal, korupsi yang merajalela, sampai ke otoritarianisme dan kemunduran demokrasi, serta kesulitan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs,” tukasnya.
Secara khusus, lanjut Lodewijk, kawasan ASEAN saat ini menghadapi beberapa tantangan yang signifikan. Diantaranya adalah kondisi demokrasi di Myanmar, permasalahan di Laut China Selatan yang menghadapkan ASEAN pada sentralitas kawasan, serta dampak yang berkembang dari krisis di Ukraina, inisiatif Quad, dan perjanjian AUKUS.
“ASEAN dikritik atas penanganan situasi di Myanmar yang dinilai mengecewakan dan semakin memburuk, terjadi peningkatan tindak kekerasan, pembatasan ruang bagi kekuatan demokrasi, bahkan untuk bertemu dengan rekan-rekan dari negara-negara anggota ASEAN muncul hambatan,” ungkapnya.
Namun, diutarakan legislator Partai Golkar ini, situasi tersebut termasuk perkembangan dinamis di Indo-Pasifik, tidak boleh membuat kita berdiam diri dan tidak bertindak.
“Sebagai anggota AIPA, Indonesia dituntut untuk mengambil langkah-langkah yang cepat, tepat, dan berkelanjutan guna memastikan keamanan dan kemajuan bagi rakyat kita, serta menjaga agar harapan mereka tetap tumbuh,” pungkasnya.