Kabargolkar.com - Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar A.A Bagus Adhi Mahendra Putra (Gus Adhi) mengharapkan, Penjabat (Pj) Gubernur Bali nanti ada ketulusan hati bekerja untuk Bali.
Selain itu, Sosok asal Gianyar ini mengungkapkan, Pj Gubernur Bali harus mengetahui, mengerti, memahami betul dan mau melanjutkan pembangunan yang sudah terlaksana.
Pernyataan tegas Gus Adhi ini, menyoroti Masa jabatan Gubernur Bali Wayan Koster tinggal menghitung hari atau tepatnya akan berakhir pada tanggal 5 September 2023 mendatang.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali telah mengajukan tiga nama calon Pj gubernur ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan pengiriman tiga nama calon Pj gubernur Bali pengganti Wayan Koster itu dilakukan setelah pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru beberapa waktu lalu.
Adapun ketiga nama Pj yang diajukan yaitu Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, Staf Khusus Bidang Keamanan dan Hukum Mendagri Irjen Sang Made Mahendra Jaya, dan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Ervan Maksum.
"Visioner dalam mewujudkan Bali sebagai benteng budaya dan benteng pangan melalui desa adat dan subak sehingga bisa mewujudkan Bali sebagai daerah pariwisata berkelanjutan," kata Gus Adhi dalam keterangan persnya, dikutip Kamis (24/8/2023).
Anggota Komisi II DPR ini menekankan, Pj Gubernur Bali yang akan mengisi kekosongan jabatan di provinsi tersebut harus melanjutkan perjuangan UU 15/2023. Khususnya, pada pasal 8 ayat 2 dan 3, sehingga tahun 2024 desa Adat dan subak sudah menerima bantuan dana pusat.
"PR (Pekerjaan Rumah) sosok Pj gubernur Bali adalah bener-memahami dan melaksanakan UU 15 tahun 2023 secara utuh guna dapat mewujudkan keamanan Bali, pemerataan pembangunan Bali, menjadikan Bali sebagai daerah pariwisata berkelanjutan dan mampu meningkatkan index kesejahteraan masyarakat Bali," tutup wakil rakyat “Amanah, Merakyat, Peduli” (AMP).