Kabargolkar.com - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Golkar Dewi Asmara membeberkan, angka kasus stunting turun mencapai 19 persen di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
“Iya memang, kasus stunting angkanya berdasarkan hasil survey BKKBN Pemprov Jabar datanya menurun hingga angka 19 persen dari sebelumnya 23 persen,” kata Dewi dalam keterangan persnya, dikutip Senin (6/11/2023).
Srikandi Partai Golkar ini lebih lanjut menjelaskan, secara umum wilyah Provinsi Jabar itu sudah melakukan riset penelitian dan angkanya pun memang sudah turun. Sedangkan percepatan penurunan stunting itu bukan hanya urusan BKKBN saja.
Namun demikian, pihaknya tetap mengajak Pemda Kabupaten/Kota, pentahelix untuk bersamasama membantu program new zero stunting.
“Iya, kasus stunting bukan hanya urusan BKKBN saja. Tetapi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) sudah mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK), APBN dalam bentuk BO ke setiap Puskesmas disalurkan ke masing-masing Posyandu dan jangan mempolitisir Posyandu,” tegasnya.
Perlu diketahui sambung Politisi asal Senayan ini, Komisi IX yang membawahi kesehatan sudah tentu pastinya akan mendukung program pemerintah pusat untuk menurunkan angka Stunting. Dan bagaimana berusaha menurunkan angka itu. Kenapa sih tidak boleh stunting? Karena kalau stunting kan kalau sudah besarnya tidak bodoh tapi telat mikir (telmi).
“Kami berharap, program yang dititipkan melalui Puskesmas ini bisa langsung sampai ke posyandu
penurunan stunting di masyarakat bisa lebih cepat,” tandasnya.
“Kasus stunting itu bukan semata-mata orang yang tidak mampu saja, bahkan di kota-kota besar seperti Tangerang kemudian Bekasi itu banyak. Hal itu disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang belum mempunyai pengetahuan berkaitan dengan gizi yang baik,” imbuhnya.
Stunting itu tidak mesti orang miskin saja, banyak sekali seperti di Tangerang, di Bekasi, itu perkotaan, tapi ada stunting? Jadi stunting itu adalah bagaimana banyak orang yang belum punya pengetahuan,” pungkasnya.