Kabargolkar.com - Anggota Komisi IX DPR RI Imanuel Melki Laka Lena menyebut angka stunting di Provinsi NTT mengalami penurunan. Meski begitu, di beberapa daerah mengalami penurunan yang normatif.
Selama ini, menurut Melki Laka Lena, penanganan stunting di seluruh Provinsi NTT sudah melibatkan semua stakeholder baik dari pemerintah, swasta, tokoh agama dan masyarakat.
Hal itu disampaikan anggota Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena usai mengikuti kegiatan promosi dan KIE program percepatan penanganan stunting di wilayah khusus bersama mitra kerja Komisi IX DPR RI di Gereja Perumnas Maumere, Kabupaten Sikka, Selasa, 1 Agustus 2023.
"Kita jangan melihat angka yang terjadi hari ini tapi trend setiap hari itu ada penurunan, memang angkanya tentu akan terjadi fluktuatif karena metode penentuannya kadang berbeda atau memang pada saat yang sama ada yang bergerak cepat untuk menurunkan, ada yang lamban, apapun hasilnya, yang penting kita semua melakukan evaluasi, yang paling penting adalah harus tetap kencang, tidak boleh kendor," ujar anggota DPR RI dari Fraksi Golkar yang akrab disapa Melki Laka Lena ini.
Dalam kegiatan itu, anggota Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena memberikan materi tentang pencegahan stunting dan berdialog dengan ibu-ibu kader posyandu di Kabupaten Sikka yang sempat hadir mengikuti kegiatan tersebut.
Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan promosi dan KIE program percepatan penanganan stunting di wilayah khusus bersama mitra kerja Komisi IX DPR RI di Gereja Perumnas Maumere dalam laporannya menyampaikan, kondisi stunting di Kabupaten Sikka mengalami penurunan sekitar 0,8 persen dari 13,8 persen pada tahun 2022 menjadi 13 persen atau sekitar 2984 balita stunting di Kabupaten Sikka.
Meski mengalami penurunan, kondisi stunting di Kabupaten Sikka masih berada di atas angka 10 persen dan masuk dalam sepuluh kabupaten di NTT dengan jumlah penderita stunting tertingi. (tribunnews.com)