Kabargolkar.com - Wakil Ketua Fraksi Golkar Bidang Industri dan Pembangunan (Inbang) DPR RI Mukhtarudin berharap target pertumbuhan ekonomi 5,3–5,6 persen pada tahun 2025 tercapai.
Harapan tersebut sejalan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 yakni 'Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan'. Oleh karena itu, ia mendorong agar pemerintah fokus pada penguatan dan percepatan eksplorasi jasa industri guna memperkuat manufaktur nasional.
"Karena sektor jasa industri ini punya peran strategis dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan manufaktur nasional," ujar Mukhtarudin kepada wartawan di kantornya, Selasa (10/9).
Anggota Komisi VII DPR RI ini berharap agar Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terkait pengembangan jasa industri untuk mendukung kebijakan industrialisasi berbasis hilirisasi industri.
"Saya kira jasa industri ini faktor penting bagi pengembangan industri andalan secara efektif, efisien, integratif dan komprehensif," katanya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan sektor jasa industri sangat berperan sebagai enabler pengembangan industri secara efektif dan efisien
"Sektor ini menunjang sektor industri pengolahan, dan memberikan kontribusi terhadap PDB nasional," Agus menuturkan.
Namun, menurutnya Indonesia masih memiliki defisit besar dalam perdagangan jasa industri. Agus juga mengutip data Trademap, pada 2022 Indonesia mengimpor produk jasa sebesar 43 miliar dolar AS, dengan 600 juta dolar AS di antaranya berasal dari kategori perawatan dan reparasi.
Di sisi lain, ekspor produk jasa Indonesia hanya mencapai 23 miliar dolar AS, dengan 370 juta dolar AS dari kategori perawatan dan reparasi. "Kita harus membalikkan keadaan ini. Kita harus mencari strategi yang tepat dan cepat (untuk menumbuhkan jasa industri)," Agus menjelaskan.
Agus membeberkan pemerintah telah menetapkan tujuh sasaran program pengembangan jasa industri. "Yang meliputi antara lain tersedianya klasifikasi jasa industri, terpetakannya kontribusi jasa industri dalam PDB nasional, dan meningkatnya infrastruktur pendukung jasa industri," katanya. (gonews.com)