Komisi XII DPR RI Dukung Ekosistem Industri Battery Electric Vehicle (BEV) di Indonesia
Jakarta - Komisi XII DPR RI gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait perkembangan industri Baterai Kendaraan Listrik / Battery Electric Vehicle (BEV) di Indonesia, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, senin (17/2/25).
RDP tersebut dihadiri oleh Direktur Utama Perusahaan BUMN di bidang energy dan mineral, yaitu Dirut PT. Aneka Tambang (ANTAM) dan Dirut PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang tergabung dalam BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) bersama dengan Dirut PT. Indonesia Battery Corporation (IBC) sebagai Produsen baterai EV di Indonesia, serta BUMN pemegang saham IBC lain diantaranya PT. PLN dan PT. Pertamina Power Indonesia.
Ketua Komisi XII Bambang Patijaya memberikan dukungan terhadap upaya IBC beserta mitra strategisnya untuk terus memperkuat ekosistem industri baterai kendaraan di Indonesia dalam rangka menjalankan hilirisasi mineral guna dapat membantu pemerintah dalam upaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen.
"Komisi XII DPR mendorong IBC dan mitra strategisnya untuk tetap berkomitmen membangun pabrik battery cells yang terintegrasi hulu sampai ke hilir, serta memastikan segala tahapannya dapat terpenuhi dan memberikan keuntungan keuntungan kepada negara," ucapnya
Pada kesempatan tersebut, Dirut IBC Toto Nugroho menyebut keterlibatan BUMN, khususnya Grup MIND ID, sangat penting dalam mendukung hilirisasi mineral pada ekosistem kendaraan listrik. Dengan program yang dijalankan ini, IBC pun optimis untuk menjadi perusahaan kelas dunia dalam ekosistem EV secara end-to-end.
Menurutnya, Grup MIND ID memiliki pengelolaan bahan material penting yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan energi terbarukan. Terlebih saat ini sekitar 50% bahan baku baterai kendaraan listrik dunia berasal dari Indonesia, dan hampir sebagian besar merupakan pengelolaan dari Grup MIND ID.
“Kita memiliki semua sumber daya alam mulai dari nikel, kobalt, timah, batu bara, tembaga, emas, dan bauksit, yang semuanya berada di bawah Grup MIND ID. Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi production hub baterai kendaraan listrik,” ujar Toto.
Seperti yang diketahui, Grup MIND ID telah menyiapkan alokasi investasi sebesar Rp20,6 triliun untuk lima proyek strategis. Salah satu proyek prioritas adalah pengembangan nikel di Halmahera Timur, yang meliputi pembangunan smelter Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) dan fasilitas High-Pressure Acid Leach (HPAL) untuk bahan baku baterai kendaraan listrik.