kabargolkar.com, BALIKPAPAN - Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ( DPR RI ) Hetifah Sjaifudian mendukung penuh Pendidikan Vokasi di Kalimantan Timur. Pengangguran terdidik masih membelenggu tanah air. Salah satu penyebabnya karena masih ada lulusan perguruan tinggi yang kualitasnya tidak sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
Di Indonesia ada tiga jenis pendidikan tinggi ghi berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Balikpapan Dinilai Ideal Kembangkan Pendidikan Vokasi di Kaltim Untuk Sambut Ibu Kota Negara. Di Depan Kaum Millenial Balikpapan, Hetifah Sjafudian Ingatkan Pentingnya Antisipasi IKN di Kaltim.
Program pendidikan di pendidikan tinggi mencakup pendidikan akademik (sarjana, magister, doktor), pendidikan profesi atau spesialis dan Pendidikan Vokasi (diploma atau sarjana terapan). "Negara ini kuncinya di SDM, pionirnya harus vokasi karena tepat guna dan yang dibutuhkan memang itu," kata Hetifah di Balikpapan, Selasa (25/2/2020).
Lanjut anggota legislatif Dapil Kalimantan Timur ini, dengan perkembangan ekonomi yang akan datang, peluang kerja akan terbuka lebar untuk jasa-jasa tertentu. Olehnya itu keterlibatan pelaku usaha dan industri sangat dibutuhkan. "Kalau kita tidak ada, otomatis diambil orang lain.
Kerjasama dunia usaha dan industri didorong agar mereka juga terlibat aktif. Mulai dari merumuskan kurikulum, hingga menerima magang. Jadi anak Balikpapan dan Kaltim secara umum akan siap," tegasnya.
Balikpapan Dinilai Ideal Kembangkan Pendidikan Vokasi di Kaltim Untuk Sambut Ibu Kota Negara. Sementara, Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi menuturkan, Pendidikan Vokasi didukung untuk dioptimalkan. Hadi Mulyadi bertindak membuka Seminar Pendidikan Vokasi 2020 yang digelar Jurusan Perhotelan Politeknik Negeri Balikpapan di Ballroom Platinum Hotel Balikpapan, Selasa (25/2/2020).
Ditetapkannya Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara ( IKN ) baru, bekal penting untuk anak didik khususnya di benua etam adalah pendidikan dan keterampilan.
Disinggung soal sarana prasarana Pendidikan Vokasi di Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi menyebut memang belum sepenuhnya sempurna. "Semua belum ada yang sempurna dan kita bertahap. Selain mengoptimalkan sarana prasarana, kita juga komitmen berikan beasiswa mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi," kata Hadi Mulyadi.
Hadi Mulyadi juga menegaskan, Politeknik dan Institut yang ada saat ini belum cukup untuk membangun IKN. Kualitasnya juga harus ditingkatkan. "Dibentuknya vokasi agar menjembatani tidak harus S1 hingga S3 tapi diploma yang memiliki skill mumpuni," pungkasnya.