Kabargolkar.com - DPD I Partai Golkar DKI bersinergi dengan PMI menggelar donor
darah di kantor DPD I Partai Golkar Jalan Pegangsaan II, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (19/6/2020). Kegiatan sosial yang melibatkan satu dokter dan 9 paramedis ini dilakukan mengingat stok darah di PMI DKI Jakarta menipis akibat wabah Coronavirus Desiase (Covid-19).
Ketua DPD Golkar DKI, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, pihaknya sangat bersyukur di masa pandemi Covid-19, Partai Golkar yang dipimpinnya masih bisa melaksanakan kegiatan sosial berupa donor darah.
Bahkan yang menggembirakan, kata dia, saat aksi donor darah tersebut disambut antusias luar biasa oleh semua kadernya di Ibu Kota. Dikatakannya sedikitnya ada sekitar 150 orang yang sudah mendaftar untuk mendonorkan darahnya.
"Semoga dari jumlah pendaftar tersebut bisa mendapatkan kuota lebih dari seratus kantong darah," ujar Zaki kepada rekan media.
Dikatakan Zaki, kegiatan ini adalah bentuk bakti partai untuk masyarakat Jakarta, mengingat stok darah di PMI agak berkurang karena seringnya melakukan kegiatan. "Mudah-mudahan donor darah yang kami lakukan ini bisa berasa dan bermanfaat untuk warga DKI,” ucapnya.
Habib Zaki sapaan akrab Ahmed Zaki Iskandar menegaskan, kegiatan seperti ini akan dilakukan secara reguler per tiga bulan sekali. Kader yang saat ini sudah ikut donor bisa kembali mendonorkan darahnya di tiga bulan berikutnya.
"Namun dalam masa pandemi ini, belum tahu kapan akan berakhirnya, maka dari itu kegiatan sosial seperti ini harus sering dilakukan," Ucap Pria yang juga menjabat sebagai Bupati Tangerang ini.
Kepala Unit Transfusi Darah PMI DKI, Salimar Salim mengakui stock darah di PMI DKI Jakarta menipis akibat pandemi Covid-19 dalam tiga bulan terakhir. Salimar mengatakan, setiap bulan puasa kita memang selalu kekurangan stok darah. Karena memang masyarakatnya takut donor karena takut batal, kemudian ditambah lagi adanya Covid-19. "Jadi stok darah kita saat ini berkurang sampai 60 persen," ujar Salimar.
Ia menambahkan, kebutuhan kantong darah per harinya di seluruh Rumah Sakit Jakarta mencapai 700 kantong. Namun jumlah tersebut sulit untuk tercapai di masa physical distancing karena berkurangnya jumlah mobil unit donor darah yang melakukan mobilisasi di masyarakat.
"Biasanya dengan sistem jemput bola itu pakai mobil unit bisa lebih banyak dapat. Bisa memenuhi kebutuhan 700-800 kantong. Dulu paling banyak 14 unit mobil untuk dapat sebanyak itu. Sekarang cuma sesuai permintaan saja. Misalnya, hari ini tiga tempat, ya cuma tiga mobil unit yang jalan," beber Salimar.
Salimar juga mengatakan, jumlah relawan donor darah yang datang ke kantor PMI DKI Jakarta pun berkurang selama masa Ramadan dan pandemi Covid-19. "Begitu juga yang datang ke kantor kita di Kramat. Di PMI Kramat kan paling untuk sekarang kita dapat 150-200 kantong. Kalau di Kramat biasanya 300 kantong," kata Salimar