Kabargolkar.com - Pandemi covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap ketersediaan darah dan minat masyarakat untuk mendonorkan darah. Saat ini, ketersediaan darah di PMI Provinsi Bali menipis akibat menurunnya jumlah pendonor dampak pandemi covid-19.
Pengurus Pusat Himpunan Wanita Karya (HWK) menggandeng Unit Pelayanan Terpadu Daerah (UPTD) Palang Merah Indonesia Provinsi DKI Jakarta bersinergi membuat acara donor darah dengan mellibatkan peran serta Masyarakat untuk memberikan donasi darahnya sebagai respons dari menipisnya stok atau ketersedian cadangan darah yang saat ini sangat minim dimiliki oleh PMI.
Salah satu pendonor yang kami temui dalam kesempatan acara yang dilangsungkan di Sekretariat DPP HWK ini, Kami mewawancarai salah satu pendonor yang dalam kesempatan tersebut juga memberikan ceritanya soal pendonor disetiap acara acara donor, khususnya yang dilakukan oleh lingkup Ormas Trikarya atau organisasi sayap Partai Golkar.
"Saya sebelum di Golkar pun memang sudah menjadi sebagai pendonor buat PMI ini, pun sekarang acara acara donor yang di selenggarakan baik oleh Organ pendiri atau yang didirikan oleh Golkar, pun organisasi sayap manapun di Golkar tentu sudah menjadi kewajiban untuk saya secara pribadi berdonor darah. Ini sekali lagi merupakan misi kemanusiaan dan manusiawai, dimana kebutuhan atau kekurangan darah di PMI itu sudah menjadi keharusan buat masyarakata atau invidu seperti saya ini, karena donor darah itu gratis dan tidak mengeluarkan biaya, namun dampat darinya bisa jauh lebih bisa bermanfaat buat banyak orang,'' Imbuh Berliana Benyamina Rungkat, pendonor yang kami temui dalam kesempatan acara Donor Darah DPP HWK di Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Seperti diketahui Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) makin menipis di tengah pandemi COVID-19. Padahal, stok donor darah sangat diperlukan di fasilitas kesehatan untuk membantu pasien, terlebih pengidap DBD yang saat ini juga menjadi ancaman di wabah Corona.
Di beberapa daerah dengan kasus Corona yang cukup tinggi, pengurus bidang donor darah PMI Pusat dr Linda Lukitari Waseo mengungkapkan terdapat penurunan stok darah hingga 20 persen.
"Biasanya ketersediaan bisa untuk 4 hari. Saat ini hanya untuk 2 hari. Sementara ketersediaan kurang di golongan darah AB, A, dan komponen darah tertentu," tutur dr Linda dalam rilis yang kami lansir dari laman Detik.com, Selasa (7/7/2020).