Kabargolkar.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Kupang menggelar Konsolidasi Pemenangan
Pemilu Berbasis DPR RI, Pilpres, Pileg dan Pilkada Tahun 2024 di Hotel Sahid T-More, Sabtu (25/2).
Hadir dalam konsolidasi ini, Wakil Ketua DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo, DPD I Golkar NTT, Melki Laka Lena, Inche Sayuna, Jonas Salean, dan para kader Partai Golkar.
Wakil Ketua DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan, para kader harus bisa mendekatkan diri dengan masyarakat berbaur dan selalu berada di tengah-tengah masyarakat.
Selain itu, kata Bamsoet, kader Golkar perlu memahami teknologi. Akses media sosial harus diperluas, teknologi bisa dimanfaatkan untuk memantau dan melihat permasalahan yang ada di masyarakat.
Dia mengingatkan kader Golkar di NTT agar Tahun 2024 tidak lagi mengalah merebut kepemimpinan DPRD provinsi. Sebab, pada periode sebelumnya meski jumlah suara berimbang, Golkar memilih untuk mengalah mengambil peran pimpinan DPRD.
"Kita harus menang, jumlah suara kita harus lebih banyak dari partai lain," kata ketua MPR RI ini.
Bamsoet mendorong kader Golkar tidak boleh mundur selangkah pun meski banyak tantangan sekarang ini. Kader Golkar harus tetap siap dalam kondisi apapun, termaksud merapikan struktural partai hingga ke tingkat paling bawah.
Dia mengingatkan para kader agar jangan bekerja biasa-biasa saja, perlu kerja keras karena partai politik memberikan dampak besar pada perubahan dan negara ini di masa yang akan datang.
Sementara itu, Ketua DPD I Partai Golkar NTT, Melki Laka Lena menargetkan 18 kursi di DPRD NTT, tentu hal ini bisa terwujud apa bila dibarengi dengan kerja keras.
Apa lagi, kata Melki, banyak pendatang baru yang masih sangat muda, kaum milenial yang akan maju nanti, tentu ini akan menjadi semangat baru Partai Golkar.
"Para Caleg jangan takut dengan incumbent, kalau semua bekerja bersama, Golkar pasti menang. Banyak kader Golkar yang potensial sehingga untuk menempati sejumlah dapil yang ada, perlu memperhatikan semua aspek," ujarnya.
Partai Golkar sendiri, kata Melki, telah melakukan survey tahap pertama di tahun 2022 lalu menggandeng lembaga survei Politracing. Nantinya, akan ada survey tahap kedua yang direncanakan berlangsung bulan Maret 2023.
Setelah survey kedua, personalia caleg tiap dapil mulai dipetakan, dimana survey menjadi alat ukur bagi caleg. Hal ini agar target yang ditetapkan partai Golkar bisa tercapai.
Skema yang sama juga akan diterapkan di caleg Kota Kupang. Ketua DPD Golkar Kota Kupang akan bimbang memilih caleg potensial yang ada di Kota Kupang, apalagi sejauh ini masing-masing caleg hingga incumbent telah melakukan kerja-kerja politik.
Mengenai Pilpres, Melki menyebut masih ada jarak angka capres yang diusung dengan angka partai. Disparitas ini yang perlu menjadi tugas bersama mendekatkan jarak angka ini.
"Karena ada gap yang cukup besar yang harus kita terobos untuk menjelaskan agar gap antara survey capres dan survey partai bisa lebih dekat. Ini membutuhkan kerja sama kita ke depan," kata Melki.
Sedangkan terkait Pilkada, Melki menegaskan keputusan akan dilakukan setelah Pilpres dan Pileg dilaksanakan. Karena, angka Pilpres dan Pileg menentukan kandidat yang diusulkan di Pilkada tahun 2024