Kabar NasionalKabar DaerahKabar ParlemenKabar Karya KekaryaanKabar Sayap GolkarKagol TVKabar PilkadaOpiniKabar KaderKabar KabarKabar KabinetKabar UKMKabar DPPPojok Kagol Kabar Photo
KABAR KADER
Share :
Pilkada Purbalingga, Koalisi PDIP - Golkar Dikeroyok 8 Partai Penantang
  Nyoman Suardhika   24 Februari 2020
Ketua DPD Golkar Purbalingga Sudono (tiga dari kiri) berfoto bersama Ketua DPC PDIP Purbalingga Bambang Irawan (dua dari kiri). Sudono mengambil formulir bakal calon bupati/wakil bupati melalui PDIP, Selasa (10/12). Dok PDIP

Kabargolkar.com - Konstelasi partai politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Purbalingga 2020 semakin mengerucut. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) seperti diketahui telah menurunkan rekomendasi kepada bakal calon bupati Dyah Hayuning Pratiwi berpasangan dengan Sudono dari Partai Golongan Karya (Golkar).

Sementara itu, delapan partai lain yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, Hanura, Berkarya dan Nasdem membangun gerbong besar bernama Koalisi Pelangi.

Koordinator Koalisi Pelangi Slamet Wahidin mengatakan, komunikasi antarpartai semakin solid. Paling tidak, ada enam bakal calon bupati yang telah mendaftar yakni M Zulhan Fauzi, Imam Maliki, Agus Sarkoro, Suparno, Sugeng dan Ansori.

“Hari ini sudah ada konsolidasi tim pemenangan Agus Sarkoro, tapi untuk calon lain masih tetap diberi ruang dan panggung yang sama. Saya secara pribadi mengharap rekomendasi seluruh Koalisi Pelangi turun kepada Agus Sarkoro,” katanya saat ditemui di Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB, Minggu (23/2/2020).

Sementara itu, Ketua DPC PDI-P, Bambang Irawan mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan agenda konsolidasi internal untuk menyikapi rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang turun 18 Februari 2020 lalu. Konsolidasi internal termasuk pembentukan badan pemenangan pemilu, kata Bambang, akan dilakukan di tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Tengah awal Maret ini.

“Untuk konsolidasi eksternal, PDIP juga telah membangun komunikasi dengan sejumlah partai diluar Golkar, diantaranya Partai Demokrat dan Gerindra,” ujarnya. Disinggung terkait sejumlah nama yang berambisi untuk menjadi lawan dalam Pilkada, Bambang sendiri masih melihat dan menunggu.

Koalisi pelangi rawan pecah

Dihubungi terpisah, pengamat politik Universitas Jenderal Soedirman Indaru Setyo Nurprojo berpendapat, gerbong besar Koalisi Pelangi sangat rawan untuk pecah. Pasalnya, ada dua bakal calon bupati yang memiliki kapasitas seimbang mendaftar dari koalisi ini.

"Untuk PDI-P dan Golkar kan sudah clear, tapi di Koalisi Pelangi ada bacalon yang sama kuat yaitu Mas Oji (M Zulhan Fauzi) dan Agus Sarkoro, masing-masing punya kapabilitas dan posisi tawar yang hampir seimbang," katanya.

Indaru memprediksi, kedua bacalon ini pasti telah memiliki titik negosiasi dengan partai pengusung. Sehingga, jika salah satu di antara mereka gagal mendapatkan rekomendasi dari partai pengusung, maka dia akan bermanuver ke partai lain.

"Misal, rekomendasi PKB jatuh ke Agus Sarkoro, saya yakin Mas Oji akan bermanuver ke Gerindra, begitu pula sebaliknya, jadi sangat berpotensi tercipta poros ketiga," katanya.

Dia berharap poros ketiga dapat benar-benar tercipta sehingga kontestasi akan lebih hidup. Terlebih, lanjutnya, petahana belum memilki basis poros islam yang kuat.

"Sejauh ini koalisi PDI-P hanya dengan Golkar, sedangkan PPP belum fix, sementara partai islam lain sudah masuk gerbong koalisi pelangi," pungkasnya.


Link: Kompas


Kabar Golkar adalah media resmi Internal Partai Golkar. kami memberikan layanan media online, media monitoring dan kampanye digital politik untuk Partai Golkar dan seluruh kadernya.
About Us - Advertise - Policy - Pedoman Media Cyber - Contact Us - Kabar dari Kader
©2023 Kabar Golkar. All Rights Reserved.